INILAH.COM, Jakarta- Aksi terorisme yang dilakukan tersangka Pepi Fernando cs ditenggarai adalah aksi yang bergerak sendirian, tidak terkait jaringan terorisme lama manapun. Namun aksi itu justru dianggap sangat membahayakan.
"Efeknya justru lebih berbahaya. Karena dia sifatnya individu, tidak menjadi bagian dari organisasi (jaringan terorisme) justru lebih singkat dan lebih cepat itu (menentukan aksi)," tandas jebolan Pondok Pesantren Ngruki yang kini dekat dengan beberapa napi teroris, Noor Huda Ismail ketika dihubungi INILAH.COM, Selasa (26/4/2011) malam.
Noor menganalisa, sejauh ini dirinya tidak melihat keterkaitan Pepi dengan organisasi atau jaringan terorisme yang lama yang ada di Indonesia. Noor menduga, kelompok Pepi adalah kelompok baru diluar dari kelompok lama atau menyebutnya dengan kelompok new school. "Ini lah tugas Kepolisian mengungkap apakah memang dia adalah kelompok baru atau ada keterkaitan dengan jaringan lama," tandasnya.
Menurut dia, dugaan bahwa Pepi adalah kelompok baru karena telah terjadi dis orientasi atau perubahan terhadap sesuatu atau pusat yang menjadi sasaran pengeboman. Noor tidak melihat bahwa tempat-tempat yang direncanakan untuk dibom adalah simbol agama atau simbol negara asing seperti Amerika yang merupakan ciri khas target dari jaringan lama terorisme atau old school.
"Ini sudah dis-orientasi, imajinasinya terhadap tempat yang menjadi target sasaran sangat berkembang, dalam menentukan itu (sasaran) dia sudah berimajinasi, kalau saya serang tempat ini lalu efeknya akan seperti ini. Sehingga kemudian tidak muncul statement soal agama atau negara asing," bebernya.
Misalnya yaitu bom buku yang ditemukan di beberapa tempat di Jakarta seperti di Utan Kayu, di kantor BNN, di rumah artis Ahmad Dani lalu kemudian ada pengakuan dari Pepi bahwa dia menanam bom di jembatan layang di cawang, Jakarta Timur.
"Inilah yang kemudian akan sulit diungkap karena pola itu belum dipahami oleh aparat kita, berbeda dengan jaringan lama atau old school yang sudah bisa dibaca polanya," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar