BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 19 Mei 2011

16.000 Truk & Kontainer di DKI Mogok Jumat

Nurvita Indarini - detikNews

Jakarta - Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta bertekad menghentikan operasi angkutan beratnya mulai besok pagi sebagai bentuk protes atas pelarangan melintasi tol dalam kota di siang hari. 16.000 Angkutan berat seperti truk dan kontainer mogok kerja.

"Dari rapat, kami memutuskan besok mulai pukul 06.00 WIB akan mulai stop operasi bagi angkutan khusus pelabuhan. Ada sekitar 16.000 armada yang stop operasi," ujar Ketua Organda DKI, Sudirman, saat dihubungi detikcom, Kamis (19/5/2011).

Mogok dilakukan sebagai bentuk protes kebijakan pemerintah yang melarang angkutan berat masuk ke jalur tol dalam kota kecuali pukul 22.00-05.00 WIB. Akibatnya, anggota Organda DKI merugi hingga Rp 12 miliar per hari. Daripada merugi dan membebani perusahaan, mereka memilih untuk tidak bekerja.

"Dulunya 1 hari 1 rit, sekarang 1 rit butuh dua hari karena kemacetan jalan melingkar," imbuh Sudirman.

Penghentian operasi angkutan berat akan dilakukan hingga Pemprov DKI Jakarta mencabut penutupan akses jalur tol dalam kota bagi angkutan berat. Sudirman menyayangkan Dishub DKI yang seolah tutup telinga terhadap keluhan pengusaha angkutan berat.

"Kami sudah melakukan mediasi dengan Dishub. Kami katakan kalau keputusan tidak boleh masuk tol dalam kota ini memberatkan kami. Katanya kan penutupan ini selama KTT ASEAN, tapi malah dilanjutkan," sambung Sudirman.

Selama pelaksanaan KTT ASEAN ke-18 di JCC, kendaraan berat seperti truk dan kontainer dibatasi jam operasionalnya. Mulai pukul 05.00 WIB sampai 22.00 WIB kendaraan berat dilarang masuk tol dalam kota dari Cawang sampai Tomang, begitu juga sebaliknya. Kendaraan berat yang melintas di tol dalam kota akan mulai dialihkan di Cawang dan Tomang.

Seusai KTT ASEAN ke-18, penutupan tol bagi truk dan kendaraat berat lain dilanjutkan hingga 10 Juni 2011. Hal ini sekaligus uji coba rencana kebijakan pembatasan jam operasional angkutan berat yang belum terealisasi.

Saat uji coba, daerah yang tidak boleh dilintasi truk dan angkutan berat lainnya ditambah. Jika sebelumnya pada ruas jalan tol dalam kota Tomang-Cawang, kini pengalihan angkutan berat juga berlaku di tol dalam kota Pluit-Tomang, Cawang-Priok, Cawang-Pasar Rebo, dan Cawang-Cikunir.
 

Tidak ada komentar: