BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 23 Mei 2011

Bogor Batasi Kendaraan Berat Masuk Jakarta

Pembatasan yang bertujuan untuk mengatasi kemacetan dan meminimalisir kecelakaan.

VIVAnews – Demi mengatasi kemacetan, Kepolisian Resor Bogor akan menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan berat yang akan menuju Jakarta. Pembatasan akan mulai diterapkan pada awal Juni 2011.

Dijelaskan Kapolres Bogor, Ajun Komisaris Besar Pol. Hery Sontoso, kebijakan ini tidak sama dengan pembatasan kendaraan berat yang akan masuk ruas Tol Dalam Kota. Penertiban bertujuan mengatasi kemacetan dan meminimalisir kecelakaan. Seluruh kendaraan berat yang melintas di jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi, yang sebagian besar datang dari atau menuju Jakarta, akan ditertibkan bila melebihi tonase atau berat angkutnya.

Dari pendataan yang dilakukan, ruas jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi kerap mengalami kemacetan parah karena badan jalan yang sempit. Banyaknya kendaraan besar yang melintas kerap membuat kemacetan bertambah parah.

"Minggu depan mulai dilakukan sosialisasi. Seluruh pengusaha di sepanjang jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi akan dipanggil, baik pengusaha truk, pasir, air mineral, maupun perusahaan lainnya," ujarnya, Senin, 23 Mei 2011.

Bersama dengan Dinas Lalulintas Angkutan Jalan (DLLAJ) penertiban akan dilakukan. Tindakan tegas akan dilakukan bila ada kendaraan yang berat dan tingginya melebihi aturan. Penyediaan jembatan timbang portable akan segera dilakukan. "Juga diuji mulai dari kelaikan jalan hingga berat. Jika ternyata terbukti melanggar aturan akan langsung ditilang," ujarnya lagi.

Penertiban akan dilakukan di kawasan Lido, Caringin, Kabupaten Bogor. Setiap truk yang melintas diwajibkan melewati jembatan timbang portabel.
Dari pemantauan VIVAnews.com, hampir setiap hari di jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi terjadi kemacetan parah hingga lima kilometer, yang disebabkan kendaraan berat. Kerusakan jalan tak jarang membuat kendaraan berjalan sangat lambat. Jumlah kencelakaan di kawasan itu juga terbilang tinggi. Laporan: Ayatullah Humaeni| Bogor

Tidak ada komentar: