BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 24 Mei 2011

Jual BBM Subsidi, Pertamina Rugi Rp400 Miliar

Namun, Pertamina untung Rp800 miliar pada penjualan elpiji 3 kilogram. 

VIVAnews - PT Pertamina  mengaku telah merugi Rp400 miliar pada triwulan pertama tahun ini gara-gara menjual bahan bakar minyak bersubsidi. Seharusnya, dengan adanya margin, Pertamina bisa untung Rp800 miliar.

"Ini yang terjadi saat ini," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo, saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Energi DPR, Jakarta 23 Mei 2011.

Djaelani mengatakan, kerugian ini terjadi karena penggantian subsidi berdasarkan patokan harga minyak Singapura (MOPS) pada bulan lalu menyebabkan ketidakcocokan pencatatan pendapatan dan biaya.

Selain itu, kerugian juga disebabkan tingginya harga minyak dunia, yang bila dirata-rata mencapai US$104 per barel. Padahal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara hanya US$80 per barel. Saat harga minyak tinggi ini, biaya pengolahan minyak menjadi naik, sementara alpha BBM bersubsidi tetap.

Meski rugi di BBM bersubsidi, Pertamina sebenarnya untung di penjualan elpiji 3 kilogram. Dalam bisnis layanan masyarakat ini, Pertamina untung Rp800 miliar.

Sementara itu, di bisnis elpiji 12 kg, Pertamina rugi Rp1 triliun. "Mau di kemanakan ini? Disubsidi?" katanya. Elpiji 12 kilogram sebenarnya sudah tak disubsidi lagi. Namun pemerintah masih campur tangan menentukan harga elpiji biru ini. (umi)

Tidak ada komentar: