Lia Harahap - detikNews
Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melarang pesawat Merpati jenis MA 60 untuk beroperasi di 3 bandara di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Masalah teknis di ketiga bandara tersebut menjadi penyebabnya. Karena jenis pesawat tersebut kurang cocok mendarat di tiga bandara tersebut, sehingga dibuat pelarangan pendaratan pesawat Merpati jenis MA 60.
"Jadi kita minta Merpati tidak mengoperasikan pesawat MA 60 pada bandar udara yang memiliki obstacle yang tinggi dan yang memerlukan high manuver seperti pada Bandara Ruteng di kawasan NTB, Bandara Ende di NTT, dan Bandara Waing Apu di NTT," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti di Kantor Kementerian Perhubungan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (23/5/2011).
Herry menjelaskan, pelarangan pengoperasian pesawat Merpati MA 60 di ketiga bandara tersebut dikarenakan masalah teknis yang terdapat di sana. Harri mencontohkan, seperti di Bandara Ende, yang kedua sisinya diapit oleh dua buah gunung dan di ujung landasan terdapat batu karang.
"Pokoknya agak sulit untuk didarati oleh pesawat itu," kata Herry.
Kemenhub juga membantah bahwa pesawat Merpati MA 60 tidak layak untuk diterbangkan. Menurut Herry, prosedur penerbangan yang dilaksanakan oleh Merpati telah tepat.
"Tapi dalam pelaksanaannya ada yang melanggar, jadi kita minta itu di cek dulu. Kalau menurut direktur, mereka sudah berjanji kalau ada yag melanggar (pilot) pangkatnya akan dituruin atau akan dipecat dan kita tunggu saja," jelasnya.
Pengoperasian pesawat Merpati MA 60 ini akan terus dimonitor dan selama pesawat ini tidak melewati rute yang dilarang, maka peswat Merpati tetap boleh beroperasi.
"Intinya pesawat ini layak tapi manajemennya masih banyak kekurangan," ujarnya.
Terkait soal tidak termasuknya Bandara Kaimana dalam pelarangan rute Merpati MA 60, menurut Herry, Bandara Kaimana termasuk dalam kategori aman karena berada dipinggir laut.
"Jadi tidak perlu manuver yang tinggi tapi mereka harus disiplin dengan cuaca buruknya," terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar