BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 02 Mei 2011

Pemerintah Somalia Tak Keberatan TNI Habisi Perompak

Niken Widya Yunita - detikNews

Jakarta - TNI menembak mati 4 perompak Somalia setelah ABK MV Sinar Kudus dibebaskan. Pemerintah Somalia tidak keberatan bahkan mengizinkan perompak dihabisi karena perbuatan perompak merupakan tindak kriminal.

"Kita sudah izinkan. Perompak kan kriminal, bisa dibunuh. Kita izinkan karena  mereka kanker. Kalau kanker kan harus dipotong," ujar Dubes Somalia untuk Indonesia Mohamud Olow Barow kepada detikcom, Senin (2/5/2011).

Menurut Mohamud, seharusnya semua perompak dihabisi karena mereka mengganggu warga negara lain bahkan warga negara Somalia sendiri. "Seharusnya mereka mati semua karena mereka kriminal," imbuh dia.

Mohamud bersyukur seluruh ABK di MV Sinar Kudus selamat. Dia berharap, para perompak Somalia jera terhadap perbuatannya.

Pemerintah Somalia, lanjut Mohamud, juga sedang berusaha untuk memerangi perompak. Somalia akan memperkuat angkatan lautnya dan tentunya dengan bantuan dunia.

"Kita masih kerja keras untuk melawan. Kita sudah kasih lihat proposal ke negara lainnya di dunia. Negara Eropa juga sudah mau bantu," tutur Mohamud.

Seperti diketahui, setelah Sinar Kudus dibebaskan dari tangan perompak Somalia, para perompak

tidak meninggalkan kapal sekaligus, tetapi secara bergelombang. 4 Orang perompak yang dihabisi TNI di lautan internasional merupakan komplotan terakhir yang meninggalkan kapal MV Kudus.

Selanjutnya TNI mengawal kapal MV Sinar Kudus hingga pelabuhan Wa Salala, Oman. Kapal akan melakukan pengecekan dan melanjutkan perjalanan ke Rotterdam, Belanda.

MV Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia Tbk dibebaskan oleh perompak pada Minggu siang. Ketika perusahaan itu menggelar jumpa pers bersama TNI para Minggu petang di Jakarta, baku tembak tersebut belum berlangsung. Baru pada pagi ini, TNI bicara pada pers.

Dalam operasi di pembebasan MV Sinar Kudus, TNI mengerahkan KRI Yos Sudarso dan KRI Abdul Halim Perdanakusumah berisi 800 tentara. Sebanyak 300 di antaranya pasukan elite dari Kopassus, Marinir dan Kostrad. Mereka menyerang perompak dengan menggunakan kapal sea rider dan helikopter.

Perompak Somalia tumbuh subur menyusul perang saudara dua dekade di negeri itu. Saat ini Somalia adalah negara tanpa hukum.

 

Tidak ada komentar: