VIVAnews - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra M. Hamzah menepis tuduhan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, bahwa dirinya menerima suap dalam kasus pengadaan seragam Hansip. KPK tak pernah menyentuh kasus seragam Hansip.
"Seragam Hansip tidak pernah disidik di KPK," kata Chandra di sela-sela rapat dengan Tim Pengawas Century DPR, Jakarta, Rabu, 20 Juli 2011.
Chandra pun membantah adanya pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, seperti yang dituduhkan Nazaruddin. Apalagi, pertemuan itu disebut membahas negosiasi kasus wisma atlit SEA Games agar pengusutan berhenti sampai di Nazaruddin saja.
"Saya tidak pernah ketemu Anas, saya tidak terima duit," kata Chandra. Dia lalu meminta media mengkonfirmasi balik Nazaruddin dan Ketua DPP Demokrat Benny K. Harman soal kasus seragam Hansip itu.
Dalam wawancara TV semalam, Nazaruddin menyatakan Chandra menerima dana dari seorang pengusaha yang terbelit kasus pengadaan seragam Hansip untuk Pemilu. Nazaruddin juga menyebut ada Benny K. Harman pada pertemuan itu.
"Pada November 2010, Chandra terima uang. Ada CCTV-nya. Chandra menerima uang dari proyek pengadaan baju Hansip," kata Nazaruddin dalam wawancara dengan stasiun Metro TV, Selasam 19 Juli 2011.
Benny Kabur Harman, yang juga Ketua Departemen Penegakan Hukum DPP Demokrat, menyatakan tidak tahu menahu mengenai tuduhan dan pertemuan yang dinyatakan Nazaruddin itu. "Saya tidak tahu. Nama saya dijual. Seolah nama saya ini laku, seolah saya tahu betul kejadian itu," ujar Benny di Jakarta, Rabu, 20 Juli 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar