BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 18 Juli 2011

Mendagri: Tolonglah, Para Pengkritik SBY Pikirkan Juga Solusinya

RMOL. Kritikan terhadap pemerintah  SBY-Boediono dari hari ke hari makin meningkat. Terakhir tadi malam (Minggu, 17/7), sejumlah seniman dan tokoh nasional berkumpul di Gado-gado Resto Kemang, Jakarta untuk menyuarakan kritikan terhadap pemerintah SBY-Boediono. Bagaimana tanggapan orang sekitar SBY?

"Tidak apa, dikritik mengkritik di alam demokrasi ini kan biasa. Kita sebagai orang dikritik berlapang dada. Yang mengkritik diharapkan memberi masukan," ujar Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi kepada wartawan di gedung Nusantara DPR, Jakarta, sesaat lalu (Senin 18/7)

Gamawan menambahkan, Presiden SBY sendiri sudah mempersilakan pemerintahannya dikritisi. Karena itulah, dirinya tidak begitu mempermasalahkan apalagi mengkuatirkan  bila aksi para seniman dan tokoh-tokoh nasional tadi malam dianggap sebagai bentuk delegitimasi pemerintah SBY-Boediono.

"Saya rasa enggaklah. Saya lihat kritikannya proporsional cukup baik, mengingatkan kita tentang banyal hal tentang bangsa ini. Kan bukan tugas pemerintah saja untuk memajukan bangsa ini," tegas Gamawan.

Pejabat asal Sumatera Barat ini pun berpesan, agar kritikan tersebut juga disertai solusi. Ia menekankan,  persoalan bangsa saat ini bukanlah proses yang terjadi tiba-tiba.

"Tolonglah dipikirkan solusinya, kan persoalan bangsa ini berat. Apa yang dialami oleh kita hari ini kan bukan proses yang terjadi tiba-tiba," pintanya.

"Kalau jumlah orang miskin banyak, itu kan bukan hari ini terjadinya. Kemiskinan itu berproses dalam waktu yang panjang. Pemerintah  lagi berupaya terus untuk mengurangi waktunya. Jadi perlu waktu untuk juga kita bersama-sama menyelesaikan masalah dan ini bukan tanggungjawab pemerintah saja," sambungnya. [wid]

Tidak ada komentar: