BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 18 Juli 2011

RI - Brunei Bahas Soal Tenaga Kerja Indonesia

VIVAnews – Pemerintah Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan Brunei Darussalam, dalam ASEAN Regional Forum di Bali, hari ini, 18 Juli 2011. Dalam pertemuan, Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa bertemu dengan Menteri Luar Negeri Brunei Darussalam, H.R.H. Prince Mohamed Bolkiah. Indonesia - Brunei pun kemudian menyepakati sejumlah hal.
Salah satu hal yang paling krusial adalah pembahasan mengenai tenaga kerja. Marty Natalegawa pun menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap Brunei Darussalam, atas perhatiannya terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

“Hubungan dengan Brunei sudah berlangsung lama dan terjalin dengan baik. Kami memberi apresiasi kepada Brunei atas perhatian dan perlakuan yang baik terhadap TKI kita selama ini,” kata Natalegawa, di Nusa Dua, Bali, Senin, 18 Juli 2011.

Pertemuan kedua negara, kata Marty, adalah untuk kali kedua setelah pertemuan pertama digelar pada 2003 silam. “Jadi sudah lama sekali kedua negara tidak bertemu. Ini momentum yang baik dan baru. Kami menyampaikan terimakasih kepada Brunei yang selalu menyambut baik Indonesia selama ini,” tutur Marty.
Masalah ketenagakerjaan menjadi isu penting bagi Indonesia, apalagi setelah pemerintah memutuskan untuk melakukan moratorium atau penghentian pengiriman Tenaga Kerja ke Arab Saudi, mulai 1 Agustus 2011. Moratorium diakibatkan banyaknya kasus kekerasan dan diskriminasi hukum yang dialami Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi.
Selain tenaga kerja, kerja sama juga dijalin untuk sektor perdagangan dan pertanian. Kedua negara sepakat untuk akan mendorong institusi terkait masing-masing untuk membentuk Kelompok Kerja Perdagangan dan Investasi.

Sementara di bidang pertanian, RI - Brunei sepakat untuk membentuk komite bersama  guna mengimplementasikan MoU mengenai kerja sama pertanian yang telah disepakati sebelumnya.
“Brunei Darusalam sendiri berminat bekerjasama dalam pengembangan pupuk organik lahan gambut. Sedangkan Indonesia akan mengirimkan tenaga ahlinya ke Brunei Darussalam sebagai bagian program pelatihan pertanian,” kata Natalegawa.

Di sektor kehutanan, Indonesia akan mengirimkan tenaga ahli pengelolaan hutan. Sementara Brunei Darussalam berminat untuk melakukan investasi penggergajian kayu.  Sedangkan di bidang tenaga kerja, kedua negara akan memperkuat upaya perlindungan TKI yang bekerja di Brunei.
Selain kerjasama bilateral, Menlu RI dan Brunei juga membahas masalah-masalah regional dan internasional. Keduanya membahas upaya pencapaian Komunitas ASEAN 2015, KTT Asia Timur, aplikasi Timor Leste untuk masuk anggota ASEAN dan masalah Laut China Selatan.

Kedua negara juga akan mempercepat penyelesaian kesepakatan kerjasama kelautan, perikanan dan kesehatan. Pada tingkat internasional, kedua Menlu menyepakati saling dukung dalam pencalonan di berbagai organisasi internasional.

“Tadi di akhir pertemuan kita menandatangani agreed minutes, persetujuan notifikasi konsuler dan bantuan konsuler, dan MoU pendidikan dan pelatihan diplomat,” tutur Natalegawa.

Tidak ada komentar: