BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 07 Juli 2011

Menlu: Nazar Mampir di Vietnam dan Malaysia

Tak hanya di Singapura. "Kami telusuri sempat berada di Vietnam, sempat di Malaysia." 

VIVAnews - Di mana Muhammad Nazaruddin berada masih misterius hingga saat ini. Meski demikian, petunjuk satu demi satu terungkap. Mulai dari konfirmasi juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura yang mengatakan, mantan bendahara umum Partai Demokrat tak ada lagi di sana. Dan kini, informasi beru datang dari Kementerian Luar Negeri RI.

Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa membenarkan, Muhammad Nazaruddin berpindah tempat di negara-negara ASEAN. "Kami telusuri sempat berada di Vietnam, sempat di Malaysia," kata Marty di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 7 Juli 2011.

Marty mengatakan, pihaknya sempat juga melacak keberadaan Nazaruddin di Filipina, seperti yang dikabarkan semalam. Konfirmasi dilakukan ke perwakilan Indonesia di Filipina dan kepolisian setempat. Bagaimana hasilnya? "Berdasar data yang dimiliki nama seperti itu tidak ada," kata dia.

Dia menjelaskan, tim bekerja untuk bisa memastikan keberadaan Nazaruddin. Namun, langkah yang diambil jangan sampai menggangu proses pengembalian tersangka kasus dugaan korupsi Wisma Atlet SEA Games.
"Kami tidak ingin setiap langkah dibuka sedemikian terbukanya, sehingga membuat langkah keberhasilan itu malah terganggu," kata dia.

Marty mengatakan, Kementerian Luar Negeri sudah melakukan upaya, bahkan sebelum Nazaruddin ditetapkan sebagai tersangka.

Dia menambahkan, keberadaan Nazaruddin di tiga negara --Singapura, Vietnam, dan Malaysia-- dalam jangka waktu yang berdekatan, seperti satu rangkaian.

Meski demikian, Marty enggan menyebut di negara mana Nazaruddin terakhir berada. "Ini yang kayak begini, kayak waktu dulu aja kasus Ibu Nunun. Teman-teman bilang bergeser dari sana ke sini. Sekarang kami bekerja berdasar data dan fakta," jawab Menlu.

Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, kuat dugaan Nazaruddin tidak berada dalam satu negara saja. Di kawasan ASEAN. "Dia bisa berada di satu negara dan kemudian keluar dari negara tersebut dan kemudian datang lagi, karena tidak dibutuhkan visa di sana," tuturnya. (art)

Tidak ada komentar: