Salah seorang di antara tiga orang tersebut diduga merupakan calon pengantin bom bunuh diri bernama Rifqi Azizi. Selain Rifqi, ditangkap pula dua orang yang merupakan guru spiritual anggota jaringan yang bertugas mencuci otak dan ahli bom. Namun, identitas keduanya belum diketahui. Sebab, seusai ditangkap, ketiganya langsung dibawa Densus 88 ke Jakarta.
Berdasar informasi yang dihimpun Radar Semarang (Jawa Pos Group), Rifqi sudah dibaiat di Ulil Albab dan mendapat nama baru, yakni Abdul Ghofur. Rifqi yang diduga merupakan siswa sebuah SMK tersebut disiapkan untuk mengebom (pengantin) saat perayaan misa Natal di GKI Semarang, 25 Desember 2011. Namun, karena pengamanan di gereja cukup ketat, akhirnya dia mengurungkan niatnya.
Menurut sumber, Rifqi diduga disiapkan untuk mengebom gereja di wilayah Semarang. Rencana pengeboman sudah dilakukan cukup lama karena ketiganya sudah menyurvei serta mencari sasaran. Namun, karena gagal terlaksana, akhirnya Rifqi bergeser dan hendak mengebom saat perayaan Tahun Baru 2012. Beruntung, rencana tersebut berhasil digagalkan sebelum terlaksana.
Diduga, ketiganya merupakan jaringan pengeboman di Masjid Ad Zikra Mapolresta Cirebon serta Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Solo. Sebab, modusnya sama, yakni bom bunuh diri di tempat ramai yang diyakini merupakan lokasi orang musyrik.
Tiga orang itu sudah cukup lama berdomisili di Semarang. Untuk menutupi aksinya, mereka menyamar dan membaur dengan masyarakat sekitar. Bahkan, mereka membaur dengan ikut beraktivitas bersama pedagang di Pasar Mangkang. Ketiganya pun tak canggung dan hampir terus mengikuti berbagai aktivitas di masyarakat, sehingga gerak-geriknya tidak mencurigakan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombespol Bambang Rudi Pratiknyo membenarkan adanya penangkapan tiga orang yang diduga sebagai anggota jaringan teroris tersebut. Namun, tiga orang itu langsung dibawa ke Jakarta oleh Densus 88. "Ya, memang ada penangkapan. Tapi, langsung dibawa ke Jakarta," ujarnya singkat. (fth/jpnn/c5/nw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar