Kudus (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengajak semua pelajar di Tanah Air untuk mendeklarasikan kejujuran dalam mengerjakan ujian nasional (UN) yang akan dimulai pada pertengahan April 2012.

"Kami minta, semua pelajar, terutama di Kabupaten Kudus sebagai kota Islami untuk mendeklarasikan kejujuran dalam mengerjakan ujian nasional," ujarnya saat menghadiri acara silaturahmi bersama jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan kepala madrasah/sekolah Lembaga Pendidikan Ma`arif NU Kudus dan Jepara di SMP NU Al Ma`ruf, di Kudus, Minggu.

Meskipun semua pelajar dituntut jujur dalam mengerjakan UN, kata dia, prestasi tidak boleh diabaikan.

"Tidak ada gunanya jujur dalam mengerjakan UN, akan tetapi tidak memiliki prestasi. Kejujuran perlu dijunjung tinggi dengan tetap menghasilkan prestasi," ujarnya.

Dengan demikian, semua pelajar dituntut mempersiapkan diri dengan baik agar bisa lulus dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2012.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus Sudjatmiko menyambut positif ajakan menteri tersebut, karena kejujuran merupakan modal untuk membangun bangsa nantinya.

Apalagi, lanjutnya, kejujuran juga menjadi potret potensi yang dimiliki setiap pelajar serta menjadi bahan evaluasi untuk peningkatan kualitas belajar mengajar di sekolah.

Menurut dia, pengawas ujian harus melaksanakan tugas pengawasannya dengan baik agar proses kejujuran pelajar dalam mengerjakan soal UN berjalan dengan baik.

Ia mengakui, pelajar di Kabupaten Kudus masih memiliki nilai plus dalam hal kejujuran dalam mengerjakan UN.

Bahkan, lanjut dia, pelajar di wilayah Jateng masih diakui tingkat kejujurannya masih tergolong bagus dibanding dengan daerah lain.

Meskipun semua pelajar dituntut jujur dalam mengerjakan soal UN, Sudjatmiko optmistis, tingkat kelulusan UN untuk SMA/MA dan SMK di Kabupaten Kudus pada 2011 yang mencapai 99,98 persen bisa dipertahankan pada 2012 nanti.

"Target kami, tingkat kelulusan tahun ini bisa menembus angka 100 persen. Akan tetapi, target paling realistis adalah mempertahankan tingkat kelulusan yang tercapai pada 2011," ujarnya.