BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 31 Januari 2013

Diduga terima suap, ini komentar Presiden PKS

Jakarta (ANTARA News) - Petugas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menjemput Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), pada Rabu malam, atas dugaan suap impor daging.

Status hukum Presiden PKS itu pun ditetapkan sebagai tersangka karena KPK mengaku sudah mengantungi bukti-bukti yang cukup kuat.

Penetapan Luthfi sebagai tersangka merupakan runtutan dari tertangkapnya empat  orang dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.

Direktur Utama PT Indoguna Utama dengan inisial JE dan AAE ditangkap KPK pada Selasa (29/1) di rumah Arya di Cakung. Sedangkan AF ditangkap di hotel Le Meredien Jakarta bersama dengan seorang perempuan bernama M, Selasa.

Keempatnya kemudian digiring ke kantor KPK.

Selain menangkap empat orang tadi, KPK juga mendapat barang bukti berupa uang yang dibungkus dalam tas kresek hitam senilai Rp1 miliar sebagai nilai komitmen awal untuk mengamankan kuota daging sapi.

Nilai suap seluruhnya diduga mencapai Rp40 miliar.


Sesaat sebelum dibawa oleh petugas KPK, Presiden PKS sempat menyampaikan jumpa pers di markas besar PKS, di bilangan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Berikut pernyataan resmi presiden partai berlambang bulan dan kapas itu seperti dikutip dari laman PKS:

Saya agak terkejut tadi mendapatkan berita dari kawan-kawan bahwa di KPK, ada pernyataan resmi tentang nama LHI sebagai salah satu yang diindikasikan terlibat kasus penyuapan.

Saya tidak tahu yang dimaksudkan siapa, tetapi memang nama saya adalah Luthfi Hasan Ishaaq yang biasa orang menyebutnya LHI.

Seandainya yang dimaksudkan adalah saya, maka saya sebagai warga negara Indonesia sudah tentu akan taat kepada proses hukum yang ada.

Tetapi, andai isu penyuapan itu benar, sudah barang tentu, saya tidak akan menerimanya. Tidak saya, tidak partai saya, tidak juga kader-kader Partai Keadilan Sejahtera.

Untuk itu, kepada seluruh jajaran, kader dan seluruh pengurus partai, Saya berharap para kader tetap menahan diri, terus berdoa, dan menyerahkan semua urusan pada Allah SWT, dan terus berjuang agar negeri kita ini bebas dari korupsi. Karena tindakan itu merugikan negara dan menyengsarakan rakyat, dan pemberantasan korupsi itu sudah menjadi komitmen PKS.

Di penghujung pernyataan resminya, Luthfi mengindikasikan kasus dugaan suap yang tengah menimpa dirinya itu punya kaitan erat dengan pemilu presiden tahun depan.

Biasanya menjelang pemilu, kita selalu mengucapkan kalimat "Hasbunallah wani'mal wakil, ni'mal maula wani'man nashir", demikian tulis Luthfi.
(E012)

Tidak ada komentar: