BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 25 Januari 2013

Jokowi Lanjutkan Proyek Fauzi Bowo Giant Sea Wall

INILAH.COM, Jakarta - Untuk mengatasi banjir di Jakarta, khususnya wilayah di utara, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) akan melanjutkan realisasi pembangunan Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall.

Diungkapkan, Jokowi, pembangunan Giant Sea Wall cukup mendesak untuk mengatasi banjir di Ibukota.

Pembangunan tanggul laut raksasa tidak hanya mengamankan wilayah utara jakarta, tetapi juga memiliki fungsi serbaga guna. "Salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai daerah bendungan air tawar," kata Jokowi, Jumat (25/1/2013).

Karena itu, proyek yang diinisiasi oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo ini akan diteruskan olehnya. Bahkan Jokowi merencanakan akan mempercepat pembangunan tanggul laut raksasa tersebut.

Dalam waktu dekat ini, jelasnya, Pemprov DKI akan meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) untuk segera merealisasikan proses pembangunan tanggul tersebut.

“Pembangunan Giant Sea Wall akan kita percepat. Kami akan minta Bappenas dan UKP4 untuk bisa langsung mempercepat persiapan pembangunannya. Sebab, menyangkut anggaran yang besar dan waktu yang cukup lama,” tegasnya.

Menurutnya, pembangunan tanggul laut raksasa ini membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun. Diakuinya telah mendapatkan konsep dan detail gambar pembangunan tembok raksasa tersebut.

Perlu diketahui, pada tahun 2011, masterplan tanggul laut raksasa sedang dalam proses pembuatan, diperkirakan akan memakan waktu 1,5-2 tahun baru dapat rampung.

Untuk pembangunan proyek ini, Pemprov DKI Jakarta mendapat bantuan dari Pemerintah Belanda untuk pembuatan masterplan tersebut. Sedangkan untuk pengerjaan fisiknya membutuhkan biaya miliaran dolar Amerika.

Jumlah dana yang tidak sedikit itu akan diperoleh melalui mekanisme lelang umum kepada pihak swasta tanpa harus membebani APBD DKI Jakarta.

Rencana pembangunan mega proyek ini terus dimatangkan Pemprov DKI Jakarta dengan melibatkan stakeholder lainnya seperti Departemen Pekerjaan Umum (PU) dan Bappenas. [gus]

Tidak ada komentar: