BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 27 Desember 2013

Beraksi Sadis, Ini 4 Ciri 'Geng' yang Gentayangan di Fly Over Pasupati

Triono Wahyu Sudibyo - detikNews

Pekan ini, sudah 2 kali kejadian sadis terjadi di fly over Pasupati Bandung. Satu korban tewas ditusuk membabi buta, satu lainnya selamat dalam kondisi terluka. Besar kemungkinan, pelaku adalah kelompok atau geng yang sama. Siapa mereka?

Korban pertama, Andik Wahyu Hermawan (21). Taruna TNI AU Yogyakarta ini diserang beberapa orang tak dikenal di fly over Pasupati, Senin (23/12) lalu. Ia mengalami luka di lengan dan dada kiri. Sedangkan kakaknya, Yunita, yang diboncengkan, tidak dilukai. Pelaku kabur setelah Andik tersungkur.

Andik menghembuskan nafas terakhir di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Jenazahnya dimakamkan di kampung halaman, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur.

Korban kedua adalah Deni Hermawan (23) . Awalnya, pemuda asal Gegerkalong Bandung ini diserang orang tak dikenal di depan TPA Pasteur, Rabu (25/12). Ia sempat melawan dan akhirnya terluka di lengan dan leher. Begitu pelaku melarikan diri, ia mengejar. Namun ia terkapar dan jatuh pingsan tepat ketika bertemu polisi patroli di fly over Pasupati.

Deni dilarikan ke RSHS dan mendapat 18 jahitan di lengan dan leher. Ia sempat mengenali ciri-ciri pelaku. Berikut penuturan korban selamat dari aksi sadis itu.

1. Lampu Motor Mati
Pelaku beraksi menjelang tengah malam atau dini hari. Andik diserang pada pukul 03.00 WIB saat hendak mencari travel ke Jakarta, sedangkan Deni pada pukul 23.00 WIB usai mengambil uang di ATM.

Deni tidak menyangka bakal jadi sasaran aksi sadis. Saat itu, kondisi sepi. Ia tidak melihat kedatangan pelaku. Di depan TPA Pasteur, tahu-tahu ia dihadang 2 orang berhelm half face.  "Lampu motornya tidak nyala, jadi nggak kelihatan dari spion," kata Deni.

2. Tanpa Pelat Nomor

Pelaku yang mengemudikan motor bertubuh gemuk, sedangkan yang diboncengkan bertubuh kurus.  Deni hanya mampu mengingat jenis motor pelaku. Motor tersebut tidak memakai pelat.

"Dua-duanya memakai jaket hitam," jelas Deni.

3. Pakai Pisau Lipat
Pelaku sepertinya sudah mempersiapkan andaikata korban melawan. Mereka membawa senjata tajam. Baik Andik maupun Deni melawan, sehingga pelaku menyerang dan kabur begitu korban tidak berdaya.

"Pelaku mau nusuk ke arah pinggang, saya tahan pakai tangan sampai jatuh tersungkur. Setelah itu pelaku pergi, tapi enggak tahu ke arah mana," tutur Deni.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul menjelaskan pelaku teridentifkasi menggunakan pisau lipat. Awalnya, pelaku mengancam. "Saat korban melawan, pelaku mengeluarkan pisau lipat, lalu menyerang," terangnya melalui pesan singkat.

4. Incar Motor
Menurut polisi, pelaku berniat merampas motor korban. Namun belum bisa dipastikan apakah mereka geng motor atau jambret. Dalam dua kejadian dengan korban Andik dan Deni, pelaku gagal, lalu kabur dan meninggalkan korban yang terluka.

Deni menyebutkan pelaku memang meminta motornya. Pelaku turun dari motornya. Sang pengemudi yang memakai helm putih, jaket hitam, dan celana jeans biru mengancam Deni agar menyerahkan motornya.

"<I>Kadieukeun konci motorna</I> (Ke sini kan kunci motornya)!" ujar Deni menirukan pelaku.

Deni menolak. Pelaku yang diboncengkan menodongkan pisau. Kemudian perkelahian pun terjadi. Pelaku kabur dan ngebut di jalanan yang sepi.


Tidak ada komentar: