BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 31 Desember 2013

Masyarakat diimbau tidak berlebihan rayakan Tahun Baru

Pewarta: Amirullah

Samarinda (ANTARA News) - Wali Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Syaharie Jaang mengimbau masyarakat untuk tidak merayakan tahun baru 2014 secara berlebihan dan tetap menjaga kamtibmas di lingkungannya masing-masing.

"Jangan membuat keramaian yang sifatnya berlebihan dalam menyambut acara pergantian tahun tersebut. Kalau perlu, perayaan tahun baru kali ini dimanfaatkan dengan kegiatan yang lebih bersifat keagaman," katanya di Samarinda, Senin.

Ia mengatakan, melaksanakan kegiatan keagamaan dalam menyambut acara pergantian tahun kan jauh lebih baik dibanding berhura-hura.

"Kami juga mengingatkan warga agar tidak ceroboh bermain petasan, kembang api serta hal yang dapat menyebabkan kebakaran dan tetap menjaga lingkungan masing-masing demi menjaga kondusifitas Kota Samarinda," kata Syaharie Jaang.

Ia juga mengingatkan kepada warga yang akan meninggalkan rumah untuk tetap memperhatikan kondisi keamanan rumah, sehingga tidak memberi peluang kepada pelaku kejahatan.

"Atas nama pribadi maupun Pemerintah Kota Samarinda saya menyampaikan ucapan selamat tahun baru 2014. Mari kita songsong tahun baru ini dengan semangat baru pula," katanya.

Dia mengatakan, semangat untuk lebih menjaga kebersihan, ketertiban dan kemanan Kota Samarinda semoga apa yang telah kita lakukan di masa sebelumnya menjadi pelajaran terbaik bagi kita semua berbuat sesuatu yang lebih berarti dan bermanfaat di masa akan datang.

Sebelumnya, Ketua MUI Samarinda, KH Zaini Naim juga mengingatkan kepada masyarakat agar merayakan malam pergantian tahun secara sederhana. 

Pergantian tahun, kata Zaini Naim, merupakan ajang introspeksi diri dan tidak seharusnya dilakukan dengan berhura-hura, apalagi membuang uang untuk hal yang tidak perlu.

"Saya yakin, semua agama tidak membenarkan adanya kegiatan hura-hura apalagi sampai membuang-buang uang dengan pesta kembang api dan petasan hingga ratusan juta bahkan bisa mencapai miliaran rupiah. Itu tidak perlu. Perayaan malam pergantian tahun semestnya dijadikan sebagai ajang introspeksi diri," katanya.

Selama ini, menurut Zaini Naim, perayaan malam pergantian tahun hampir selalu diwarnai pesta kembang api dan petasan, bahkan sebagian memperingatinya dengan berbagai kegiatan yang bersifat negatif.

Dia mengatakan, seharusnya perayaan malam pergantian tahun tersebut disambut secara sederhana bahkan jika perlu dilakukan di tempat ibadah atau di rumah masing-masing.

"Bukan hanya orang dewasa, anak-anak mulai dari kota hingga di pelosok menyambut perayaan tahun baru dengan berbagai kegiatan yang bersifat hura-hura, bahkan ada yang cenderung berbuat negatif, salah satunya dengan berpesta minuman keras," katanya.

"Jadi, semestinya pada setiap pergantian tahun itu tidak dilakukan dengan pesta yang berlebihan apalagi dengan tindakan negatif sebab kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi tahun depan. Itu adalah rahasia Allah," kata Zaini Naim.

Tidak ada komentar: