BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 29 Januari 2014

Jakarta-Bandung Cukup 37 Menit dengan KA Supercepat

VIVAnews - Kereta supercepat Shinkansen yang studi kelayakannya mulai dibuat Pemerintah Indonesia bersama Jepang, tarifnya akan dibanderol sekitar Rp200 ribu sekali jalan. Perjalanan Jakarta menuju Bandung dengan kereta listrik tersebut, diperkirakan hanya memakan waktu 37 menit.

Di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, kemarin, Deputi Menko Perekonomian Bidang Infrastruktur dan Regional, Luky Eko Wuryanto, mengungkapkan penetapan harga itu nantinya akan ditentukan berdasarkan survei kemampuan masyarakat untuk membayar.

"Itu relatif, nanti diperhitungkan berdasarkan survei kira-kira yang naik siapa, golongan apa, nanti bisa kelihatan," ungkapnya.

Dia megungkapkan, hasil survei tersebut nantinya juga menjadi patokan Pemerintah untuk memberikan subsidi, sehingga ditemukan berapa harga yang pantas diberlakukan.

"Tergantung mau subsidi atau tidak, kalau Pemerintah mau relnya dianggap uang hilang saja, swasta yang mengoperasikan, mungkin tarifnya bisa murah," ujar Luky.

Dia pun memaparkan, banyak survei saat ini yang mendukung Pemerintah untuk segera merealisasikan proyek ini. Kereta supercepat nantinya diperkirakan dapat mengurai kepadatan yang terjadi di Jakarta.

Menurutnya, para pebisnis di Pulau Jawa tidak perlu memiliki rumah untuk menjalankan bisnisnya atau bekerja di Jakarta. Sebab, kereta ini nantinya akan membentang sepanjang Jawa.

"Mungkin akan ada banyak pebisnis yang cukup tinggal di Bandung atau di daerah yang dilaluinya, apalagi ke Bandung cuma 37 menit. Cukup tinggal di situ, nanti pulang balik. Dia akan punya kenyamanan lain untuk tidak tinggal di Jakarta lah," tambahnya.

Selain itu, menurut Luky, kepadatan di jalur kereta lebih bisa dikendalikan ketimbang jalan raya. Dengan demikian, tata ruang dapat lebih tertata baik dan tidak menimbulkan kemacetan.

Alasan lainnya kenapa kereta listrik berkecepatan 300 kilometer per jam ini harus dibangun adalah faktor efisiensi energi. Dengan menggunakan listrik, penggunaan bahan bakar minyak dapat ditekan, dan lebih ramah lingkungan.

"Kalau urgensi kedaruratan itu tidak ada, tetapi dari sisi pendapatan per kapita tadi disampaikan pada saat Jepang pertama kali ada highspeed train itu lebih besar pendapatannya," tambahnya. (one)

Tidak ada komentar: