BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 02 Januari 2014

Nasdem Minta PPATK Pantau Rekening Komisioner KPU

VIVAnews - Dugaan persekongkolan berpotensi terjadi antara partai politik dengan para penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum. Karena itu, Partai Nasdem meminta Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK) mengawasi rekening pribadi seluruh komisioner KPU se-Indonesia.

"Kami berharap dan meminta PPATK untuk memantau secara khusus rekening pribadi seluruh komisioner KPU dari pusat hingga daerah," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Ferry Mursyidan Baldan dalam siaran persnya, Kamis.

Menurut Ferry, dugaan terjadinya persekongkolan bukan hanya terjadi antara parpol dengan para konstituen atau para donatur yang menyumbangkan dananya. Tetapi dugaan persekongkolan juga berpotensi terjadi antara parpol dengan para penyelenggara pemilu seperti KPU, termasuk juga para anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Maka itu sebagai langkah prefentif, PPATK harus mencermati rekening para komisioner KPU dan anggota Bawaslu. Potensi permainan politik uang bukan hanya antara politisi dengan masyarakat saja, tapi juga antara penyelengara dengan parpol," ujar Ferry.

Dia menjelaskan, KPU mendesak para caleg untuk melaporkan rekening dan dana kampanyenya, agar bisa diketahui ada tidaknya dana kampanye yang tidak wajar. "Kami juga meminta, khususnya kepada komisioner KPU di seluruh Indonesia, untuk melaporkan rekening dan dana pribadinya."

Ferry menambahkan, salah satu pemasukan komisioner KPU berupa gaji dari negara jumlahnya sudah diketahui. Jika ada pemasukan melebihi dari gaji bulanan maka perlu dicermati.

"Pemasukan komisioner KPU salah satunya adalah gaji dari negara. Kalau ada dana besar masuk menjelang pemilu yang frekuensinya signifikan, tentu patut dikhawatirkan," kata Ferry, menegaskan. (adi)

Tidak ada komentar: