BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 05 Juni 2015

4 Fakta Baru yang Menguatkan Dugaan Akseyna Korban Pembunuhan

Jakarta - Ada secercah titik terang dalam misteri kematian Akseyna Ahad Dori (24). Polisi yang awalnya menduga mahasiswa UI ini bunuh diri, akhirnya menyimpulkan jika Ace adalah korban pembunuhan.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim Satgas Khusus untuk mengusut tuntas pembunuhan anak Kolonel Mardoto ini.

"Tim sedang bekerja dan terus bekerja untuk mengusut sampai tuntas," jelas Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Ditambahkannya, perlu ketelitian bagi pihak kepolisian sebelum akhirnya mengambil kesimpulan jika Ace dibunuh. Polisi sendiri sejak awal menemukan kendala mengusut dugaan pembunuhan sebab kondisi TKP--yang merupakan ujung tombak penyelidiikan--sudah rusak.

"Waktu kejadian itu kan hujan deras, kemudian banyak warga yang datang‎ berkerumun untuk melihat korban. Makanya kami minta kepada warga kalau ada kejadian, jangan mendekati TKP," tambahnya.

Krishna mengatakan, kesimpulan Ace dibunuh diambil setelah polisi melakukan gelar perkara dari hasil olah TKP dan bukti-bukti serta pengumpulan keterangan saksi yang berulang-ulang.

"Ada beberapa kejanggalan jika dikatakan korban bunuh diri. Kemudian kami ‎simpulkan jika Akseyna tidak bunuh diri, tetapi korban pembunuhan,"

1. Ditenggelamkan dalam Kondisi Pingsan
Hasil forensik menunjukkan adanya ketidakwajaran dalam kematian Akseyna, yang mayatnya ditemukan mengambang di Danau Balairung UI, beberapa bulan lalu. Forensik mengungkap fakta, jika Ace tidak bunuh diri, melainkan dibunuh.

"Dari hasil forensik, ditemukan ada pasir dan air di paru-paru korban. Dan dari hasil forensik juga, dinyatakan jika korban dimasukkan ke dalam danau dalam keadaan tidak sadar tetapi masih bernafas. Kalau bahasa awamnya, pingsan," ungkap Krishna

2. Kedalaman Danau Dangkal
Polisi melakukan pengecekan TKP Danau UI, tempat di mana Ace ditemukan tewas mengambang, berulang-ulang. Dari hasil pengecekan TKP, lagi-lagi polisi menemukan keganjilan dalam kematian Ace ini.

"Danau itu kedalamannya dangkal. Hanya setinggi ini (sekitar 170 Cm)," kata Krishna sambil menunjuk dagunya. Tinggi Krihna Murti sekitar 180 Cm.

Ace sendiri memiliki tinggi badan sekitar 170 Cm. Dengan kondisi tinggi badannya tersebut, sangat memungkinkan bagi Ace untuk berenang.

3. Ada Lebam Diduga Bekas Penganiayaan
Hasil visum luar jenazah Ace, ditemukan sejumlah luka lebam di beberapa bagian tubuhnya. Dengan kondisi luka tersebut, polisi memperkirakan Ace dianiaya sebelum akhirnya ditenggelamkan ke danau.

"Ada luka lebam bekas benda tumpul di bagian telinga dan kepala, kemudian di bibirnya ada luka robek. Diduga korban dianiaya dulu sebelum ditenggelamkan," ujar Krishna.

4. Diseret ke Danau
Fakta berikutnya yang menguatkan Ace dibunuh yakni temuan bekas sobekan di bagian ujung tumit sepatu. Kondisi ini ditemukan di bagian sepatu kiri dan kanan.

"Diduga korban diseret ke situ lalu ditenggelamkan," kata Krishna.

Dugaan ini diperkuat dengan hasil visum yang menyatakan korban ditenggelamkan dalam keadaan pingsan. Namun, saat ditanya berapa kekuatan yang digunakan untuk menyeret tubuh Ace yang dalam keadaan pingsan itu, Krishna belum bisa memastikannya.

"Kita belum bisa bilang pelakunya ada satu atau dua karena ini semua masih harus digali lagi," tuturnya.




Tidak ada komentar: