Bogor (ANTARA) -
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Menteri Dalam Negeri
untuk membuat aturan yang tegas agar guru-guru di daerah tidak menjadi
korban pertarungan politik saat Pilkada.
"Itu tidak boleh
terjadi. Saya ingatkan pemimpin yang dipilih oleh rakyat baik pemilu
maupun pilkada, tidak boleh membawa guru ke arena politik, tidak boleh
bawa birokrat ke arena politik. Mereka harus independen," kata Presiden
pada puncak peringatan Hari Guru Nasional 2012 dan peringatan HUT PGRI
di Sentul, Selasa siang.
Yudhoyono mengingatkan guru adalah
profesi yang tidak boleh terseret atau diseret ke pertarungan politik
dan akhirnya menjadi korban.
"Mereka harus independen. Kalau punya hak politik ada aturannya," kata Presiden.
Presiden
menegaskan bahwa aturan yang akan dikeluarkan Mendagri akan
menghindarkan guru menjadi korban politik dan ini adalah etika politik
yang harus ditegakkan.
PGRI sendiri meminta guru tidak dilibatkan dalam pelaksanaan Pilkada karena menganggu kinerja dan tugasnya.
"Dalam otonomi ini, guru masih banyak yang menjadi korban politik pasca pilkada," kata Ketua Pengurus Besar PGRI Sulistyo.
"Mohon ini dievaluasi sungguh-sungguh, sebelum terlalu menganggu kinerja guru," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar