BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 09 Januari 2013

Kisah Remaja Depok Lolos Dari Sekapan 5 Rampok Berpistol

VIVAnews - Aksi kejahatan kembali menimpa kaum hawa di Depok. Kali ini, korbannya adalah seorang gadis remaja berusia 18 tahun, Wilsa Rofitasari. Warga Jalan Fatahillah, RT 03 RW 09, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok Jawa Barat ini disekap lima pria selama lebih dari dua jam, Selasa malam, 8 Januari 2013.        

Beruntung, ABG yang karib disapa dengan nama Icha ini berhasil lolos dari sekapan lima orang pria bertato, yang di antaranya membawa pistol ini. Icha nekat melakukan perlawanan dengan memukul salah satu rampok dengan menggunakan batu berukuran besar. Namun, Icha mengaku trauma berat dengan pengalaman pahitnya itu.

Ditemui VIVAnews di kediamannya, Rabu 9 Januari 2013, Icha menuturkan cerita pahit itu. Kejadian berawal ketika dirinya baru pulang kerja di sebuah warung waralaba di Jalan Curug Agung, Beji, sekitar pukul 18.00 WIB.
Seperti biasa, Icha menunggang motornya. Ketika sampai di perempatan, dia dihadang oleh lima orang pria bertubuh besar, berambut gondrong, dan bertato. Mereka datang menggunakan dua motor. Tanpa basa-basi, dua orang dari lima pria tadi menghampirinya dan langsung naik ke motornya. Saat itu, Icha megaku tak berdaya lantaran diancam dengan pisau di leher.

"Saya diapit di tengah-tengah, salah satu dari mereka membawa motor saya," kata Icha. Icha dibawa ke tempat yang tidak diketahuinya. Matanya ditutup, mulutnya dibungkam. Yang dia rasakan hanya jalanan yang terdengar sepi. "Saya masih bisa mengintip, ternyata di leher saya ditempeli pisau dan di pinggang mereka juga ada pistol. Saat itu saya benar-benar takut dan hanya bisa menangis sambil memohon pertolongan pada Allah," ungkap Icha.

Icha dan gerombolan rampok itu tiba di sebuah pabrik tua yang tak terpakai alias kosong. Kondisi tempat itu berantakan. Icha kemudian disekap selama lebih dari dua jam di tempat asing itu. Icha mengaku para perampok mengobrak-abrik tasnya. Para perampok mengambil uang Rp200 ribu.
Dalam penyekapan itu, Icha tak tahu apa keinginan si pelaku. Yang ia tahu, hanya diancam akan dibunuh jika berani macam-macam. Panik bercampur rasa takut, Icha akhirnya memberanikan diri untuk bisa kabur dari cengkeram kawanan rampok ini. "Saya akhirnya memutuskan untuk pura-pura ke kamar mandi dengan tetap dikawal salah seorang pelaku yang menunggu di luar kamar mandi," kata dia.

Masuklah Icha ke kamar mandi. Pintu kamar mandi itu dikunci dari luar oleh pria yang mengawal Icha. Di dalam kamar mandi itu, Icha berdoa sambil mencoba menelepon orangtuanya dengan kondisi HP yang sinyalnya terganggu. Akhirnya, Icha menemukan sebuah batu besar di dekat toilet. "Setelah itu saya bilang ke dia (rampok yang mengawal) bahwa saya sudah selesai. Pria itu kemudian membukakan pintunya, nah pas dia lengah kepalanya langsung saya pukul pakai batu," beber gadis berambut panjang ini dengan mata berkaca-kaca.

Pria itu roboh, tak sadarkan diri. Beruntung bagi Icha. Dia melihat kunci motornya berada di saku celana bagian kanan pria itu. Tak berfikir panjang, dia ambil kunci motor itu. Dengan hati-hati dia menuju motornya. Begitu naik, dia pacu motor bebek itu sekencang-kencangnya.

Aksi Icha Itu diketahui empat perampok lainnya. Para perampok yang tengah mabuk itu kemudian mengejar Icha. "Motor saya pacu sekencang-kencangnya. Tadinya saya enggak tahu ada di mana. Pas nanya sama salah seorang pedagang di pinggir jalan, ternyata saya berada di kawasan Lenteng Agung, dekat Situ Babakan. Saya lalu minta ditunjukan arah ke Depok (Beji). Dan akhirnya saya selamat sampai rumah," tutur Icha.

Sementara itu, ibunda Icha, Wijiawati, mengaku lemas saat menerima telepon anaknya saat disekap itu. Dia mengaku lemas dan nyaris pingsan. Wijiawati hanya bisa berdoa sambil meminta sang suami untuk segera pulang dan mencari Icha. "Saya sebagai ibu benar-benar ingin pingsan begitu Icha telpon kalau dirinya disekap orang. Saya enggak bisa ngomong dan hanya bisa berdoa sambil sholat, memohon perlindungan Allah. Alhamdulillah anak saya akhirnya selamat," kata Wijiati.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian mengaku belum bisa memberikan komentar lebih jauh. Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap keterangan Icha ini. (eh)

Tidak ada komentar: