BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Minggu, 13 Januari 2013

Waspadai Menteri Kampanye Pakai Uang APBN

anpa terasa kita sudah akan memasuki masa-masa menjelang pesta demokrasi 2014. Ya, Pemilu yang akan menentukan siapa pemimpin bangsa ini lima tahun mendatang.
Di masa-masa ini biasanya akan banyak peristiwa menarik yang terjadi. Suasana hebohnya sudah terasa. Iklan capres sering nongol di teve. Iklan Partai yang kerap mewarnai siaran televisi di tanah air sering kita jumpai Semuanya adalah iklan per lima tahunan, munculnya menjelang pemilu saja.
KPU telah menyebutkan beberapa partai politik yang lolos dalam pemilu 2014, dianranya adalah Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Demokrat, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dari beberapa partai yang dinyatakan lolos dalam pemilu 2014 sebagaiannya adalah partai pendukung pemerintah yang saat ini menjabat, banyak kader partai politik yang sekarang menjabat sebagai menteri di pemerintahan SBY. Sebut saja beberapa partai yang mengkontribusikan kadernya sebagai menteri seperti Golkar, PPP, PKB, PAN, PKS, dan partai induk SBY yakni Partai Demokrat.
Yang menjadi masalah sekarang adalah menjelang Pemilu 2014 banyak para menteri yang melakukan sosialisasi diri bahkan partainya dengan menggunakan fasilitas pemerintah, seharusnya prilaku tersebut tidak layak di lakukan, karena ketika mereka sudah masuk dalam kabinet pemerintahan SBY mereka harusnya bekerja untuk pemerintah dan rakyat.
Menjadi pertanyaan juga hari ini ketika para menteri tersebut melakukan sosialisasi diri dengan nama partai dan menggunakan fasilitas mentri apa ada kemungkinan mereka menggunakan anggaran pemerintah yang seharusnya untuk program program kerja kementerian malah beralih fungsi sebagai anggaranya untuk kader partai.
Harus ada yang mengawasi APBN yang di pergunakan oleh para menteri, aling aling sosialisasi bidang tau tau malah untuk kampanye partai dan sosok pribadi lagi, menteri harus fokus bekerja selama masih menanggung beban amanah kabinet.
Kalau pun dia mau mencalon atau pun mau memsosialisasikan keberadaan dirinya dan partainya harus tegas, minta cuti atau berhenti. Agar nantinya tidak ada penyelewengan penyelewengan yang akan membuat para menteri merauk uang rakyat, korupsi uang rakyat.
Ratna Sugiarti
Jl.Kali Bata Timur V No 10
Jakarta 12740
Ratnasugiarti88@yahoo.com

Tidak ada komentar: