Mega Putra Ratya - detikNews
Jakarta - Presiden SBY mengingatkan kembali kebijakan
pemerintah dalam modernisiasi alat utama sistem persenjataan bagi TNI
dan Polri. Prioritas utama tetap alutsista hasil karya anak bangsa.
"Kalau
bisa diproduksi di dalam negeri, wajib hukumnya untuk menggunakan
produksi kita sendiri. Kalau tidak bisa, dimungkinkan dari luar negeri,
tapi harus dengan skema yang baik," ujar Presiden SBY.
Hal itu
dikatakan dalam acara peresmian Pameran Research, Innovation, and
Technology (RITech) 2013 di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia
Indah (TMII), Jakarta, Kamis (29/8/2013). Pameran ini diselenggarakan
pada 29 Agustus-1 September 2013, dalam rangka Hari Teknologi Nasional
(Hakteknas) ke-18.
Presiden SBY mendukung penuh tema Hakteknas
kali ini, yaitu 'Inovasi untuk Kemajuan Bangsa'. Kalau bicara inovasi,
maka akan mengarah kepada cara berpikir yang baru, yang belum pernah
dilakukan sebelumnya.
"Itu sumber dan daya dorong bagi kemajuan dan
pertumbuhan. Mari kita aplikasikan dalam upaya pengembagan teknologi di
Indonesia," jelas SBY.
Selain itu, SBY mengingatkan Bangsa
Indonesia harus terus meningkatkan kecukupan dan produktivitas pangan,
serta meningkatkan produksi energi baru dan terbarukan. Di sisi lain,
Indonesia juga harus belajar menjadi bangsa yang hemat dan efisien.
Mengenai
pangan, saat ini proses stabilisasi harga pangan tidaklah semudah dulu
ketika harga standar internasional masih stabil. "Ini artinya, solusi
apa yang diperlukan Indonesia untuk atasi keadaan ini. Lantas, dimana
inovasi dan teknologi dapat memberikan kontribusinya," kata SBY.
Solusinya,
bangsa Indonesia harus terus meningkatkan kecukupan dan produktivitas
pangan nasional, meningkatkan produksi energi baru dan terbarukan.
"Kalau kita serius, maka akan mengubah total peta minyak sedunia," ujar
SBY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar