TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kombinasi
militer dan sipil tak bisa dilepaskan dalam sejarah kepemimpinan
nasional. Bagaimana idealnya pemimpin Indonesia ke depan lewat Pemilihan
Presiden 2014 menurut Pramono Edhie Wibowo, begini jawabannya.
"Pada dasarnya siapa pun cocok memimpin bangsa, tinggal bagamana
caranya. Tidak harus milter. Bisa kombinasi militer-sipil, atau
sipil-sipil. Tapi yang terindah adalah sipil-militer. Siapa yang
berkompetensi memimpin, silakan," ujarnya usai prakonvensi di Jakarta,
Rabu (28/8/2013).Pramono mengakui, dibanding dengan peserta lain, secara elektabilitas masih rendah. Ia tak peduli soal itu, dan berterus terang akan mengikuti suara rakyat menyoal dirinya. Pramono berpandangan, belum dikenal luas oleh masyarakat karena belum memperkenalkan diri.
Satu hal yang digarisbawahi Pramono, dirinya akan menyampaikan kekurangannya untuk dikenal orang. Karena bagaimana pun, keterpilihan seorang pemimpin diserahkan kepada masyarakat.
"Ada satu aturan yang dibuat Komite Konvensi, ada rakyat yang harus memilih. Kalau saya katakan layak nanti dibilang geer (gede rasa). Saya ingin rakyat melihat keunggulan saya. Kalau jual-jualan nanti tidak pas," tambah adik ipar Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar