Oleh: Ajat M Fajar
INILAH.COM, Jakarta - Anggota Komisi V DPR Saleh Husin mengaku
prihatin atas kecelakaan bus Giri Indah di Jalan Raya Puncak, Kampung
Neglasari, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat, Rabu (21/8/2013).
Menurutnya, pemerintah dalam
hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) harus mengambil sikap agar
kecelakaan bus ini tidak terjadi lagi.
Pemerintah diminta segera
mengaudit dan mengevaluasi termasuk menata kembali mata rantai dan
prosedur pelaksanaan uji kir di seluruh daerah.
"Hal ini juga
perlu dilakukan oleh kepolisian terhadap pemberian SIM kepada para calon
pengemudi angkutan umum maupun angkutan barang yang harus diperketat
dan lebih selektif," ujar Saleh di Gedung DPR, Senayan, Kamis
(22/8/2013).
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan guna pemerintah
bisa mencegah dan menurunkan tingkat kecelakaan serta pengemudi angkutan
yang tertib dan taat di jalan raya .
Banyaknya kecelakaan yang
terjadi khususnya untuk bus selalu dikaitkan dengan masalah teknis,
yakni rem yang blong dan 'human error'.
Saleh menganggap sudah
bukan rahasia lagi kalau pelaksanaan uji kir di berbagai daerah
kebanyakan hanya formalitas belaka yang akibatnya banyak kendaraan
angkutan tidak layak jalan masih terus berkeliaran di jalan-jalan.
"Untuk itu kita harus memulai dan jangan kita tunggu sampai kejadian berikutnya," ucapnya.
Sebelumnya,
kecelakaan bus Giri Indah di Jalan Raya Puncak, Kampung Neglasari, Desa
Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu
(21/8/2013), telah merenggut korban jiwa. Hingga hari ini tercatat sudah
ada 20 orang yang tewas akibat kecelakaan tersebut. [rok]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar