Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Jakarta (ANTARA
News) - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono
memastikan bahwa pada 1 Januari 2014 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan akan beroperasi.
"Pada 1 Januari 2014 dipastikan BPJS
Kesehatan sudah mulai beroperasi dengan catatan berdasarkan roadmap yang
ada secara bertahap sekitar 140 juta peserta pada tahap awal," kata
Agung Laksono di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan, pada November
dan Desember 2013, BPJS diujicobakan di Aceh, Jakarta, Jawa Barat,
Gorontalo, Sulawesi Utara dan Sumatera Barat.
"Pada tahap awal sebanyak 140 juta penduduk Indonesia akan tercover BPJS Kesehatan dengan premi Rp19.225 per orang," katanya.
Kepesertaan
yang 140 juta tersebut, kata Agung, termasuk kepesertaan Jaminan
Kesehatan Masyarakat sebanyak 86,4 juta jiwa, Jaminan Kesehatan Daerah
sebanyak 11 juta jiwa, 16 juta peserta Askes, tujuh juta peserta
Jamsostek dan 1,2 juta peserta dari unsurTNI/Polri.
Menurut
Agung, Jamkesda masih diberlakukan karena masih ada 45 juta masyarakat
miskin yang tidak tercover penerima bantuan iuran (PBI).
"Setelah
diverifikasi, yang diikutsertakan sesuai dengan program BPJS dan PBI,
menjadi 11 juta orang. Jadi daerah tidak menghentikan program Jamkesda,"
katanya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi,
menambahkan, besar iuran untuk peserta pekerja bukan penerima upah dan
peserta bukan pekerja yaitu, untuk rawat inap per orang per bulan kelas
tiga sebesar Rp25.500, kelas dua sebesar Rp42.500, dan kelas satu
sebesar Rp59.500, dengan sistem pembayaran iuran minimal tiga bulan di
depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar