Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan,
keberhasilan reformasi birokrasi sangat ditentukan oleh perubahan pola
pikir dan budaya kerja para aparatur. Perubahan ke arah terwujudnya
sikap dan perilaku pada azaz-azaz umum penyelenggaraan negara dalam
rangka peningkatan kinerja.
“Reformasi
birokrasi bisa dikatakan berhasil dengan baik jika tidak ada lagi tindak
pidana korupsi dan penyimpangan oleh aparatur pemerintahan. Selain itu,
aparatur harus efisien, responsif, cepat dan memiliki produktivitas
tinggi,” kata Presiden SBY saat melantik 1.541 pamong praja lulusan
angkatan XX Tahun 2013 Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), di
Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (28/8).
Presiden
yang didampingi Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono menegaskan, reformasi
birokrasi akan berhasil jika segenap aparatur pemerintahan taat azaz ,
taat peraturan perundangan, serta memberi pelayanan yang kepada
masyarakat.
Aparatur pemerintahan yang baik,
kata Presiden SBY, tidak mempersulit dan menghambat urusan apapun, serta
akuntabel terhadap semua tugas yang dibebankan.
Presiden setuju bahwa reformasi birokrasi menuntut adanya sistem reward and punishment yang adil dan transparan. "Berikan
penghargaan kepada aparat yang menjalankan tugas dengan baik, dan
sanksi bagi mereka yang lalai dan tidak berkinerja baik," ujar Presiden
SBY.
Lebih lanjut Presiden SBY mengatakan reformasi birokrasi berhasil jika hubungan positif antara birokrasi dan politik, dan tidak ada intervensi politik atas birokrasi pemerintahan yang harus profesional dan netral.
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY
menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan reformasi birokrasi di
sejumlah kementerian dan lembaga, yang saat ini sudah berjalan pada arah
yang benar. "Peningkatan kinerja organisasi dan pengelolaan keuangan
negara telah mulai terlihat disejumlah kementerian dan lembaga," ungkap
Presiden.Lebih lanjut Presiden SBY mengatakan reformasi birokrasi berhasil jika hubungan positif antara birokrasi dan politik, dan tidak ada intervensi politik atas birokrasi pemerintahan yang harus profesional dan netral.
Demikian juga pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan sejumlah Pemda yang mulai dintensifkan sejak tahun 2012 yang lalu. Presiden menekankan, banyak aspek yang harus ditata melalui proses pelaksanaan reformasi birokrasi Pemerintahan Daerah (Pemda). Aspek organisasi, ketatalaksanaan, manajemen kepegawaian, pelayan publik serta akuntabilisasi pengelolaan keuangan merupakan aspek-aspek utama yang harus ditata melalui reformasi birokrasi Pemda.
"Reformasi birokrasi Pemda harus dilaksanakan dengan serius. Tidak tersedia lagi bagi terjadinya penyalahgunaan wewenang dalam proses penyelenggaraan Pemda. Taruhannya terlalu besar bagi upaya memajukan kesejahteraan, termasuk upaya untuk mewujudkan keadilan, keamanan dan ketertiban masyarakat. Terlebih wewenang yang semakin besar di era desentralisasi dan otonomi daerah dewasa ini," tegas Presiden SBY.
Pada akhir sambutannya, Presiden menyampaikan pesan kepada para praja muda yang baru dilantik. Pesan tersebut adalah:
· 1.Untuk rakyat berbuatlah yang terbaik. Laksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan sebaik-baiknya;
· 2.Ikut pelihara kehidupan masyarakat yang rukun dan damai, serta penuh toleransi;
· 3. Bangun citra pemerintahan yang baik dan bersih, serta selalu dirasakan kehadirannya oleh masyarakat; dan
· 4. Tepati sumpah dan janji jabatan baik kepada Tuhan, pemerintah maupun rakyat.
Sebelumnya
pada awal pidato, Presiden SBY memuji kemajuan IPDN yang telah berbenah
diri meningkatkan mutu sebagai "kawah candradimuka" dan penentu
peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.
Presiden SBY juga berpesan kepada praja muda, bahwa penyelenggaraan pemerintahan pusat hingga daerah telah diarahkan bagi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan aparatur pemerintah yang bersih melalui kebijakan nasional reformasi birokrasi.
Mendampingi Presiden SBY pada kunjungan kerja kali ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mendagri Gamawan Fauzi, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendikbud M Nuh, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, dan Menpora Roy Suryo.
Presiden SBY juga berpesan kepada praja muda, bahwa penyelenggaraan pemerintahan pusat hingga daerah telah diarahkan bagi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan aparatur pemerintah yang bersih melalui kebijakan nasional reformasi birokrasi.
Mendampingi Presiden SBY pada kunjungan kerja kali ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mendagri Gamawan Fauzi, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendikbud M Nuh, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, dan Menpora Roy Suryo.
Pada pelantikan praja kali
ini, yang mewakili lulusan angkatan XX Tahun 2013 IPDN adalah Ardi
Kasmono asal Nganjuk, Jawa Timur yang menamatkan pendidikannya di
program Diploma IV dengan IPK 3,819, dan Ayu Ika Sulistyiningrum
mahasiswa asal Kabupaten Malang, Jawa Timur yang berhasil dengan raihan
IPK 3,815 dari program sarjana. Keduanya diberikan predikat 'Dengan
Pujian'.
Secara keseluruhan, mereka yang
dilantik meliputi 1.261 orang lulusan program diploma IV, 198 orang
lulusan strata I, dan 82 orang lulusan Program Magister Administrasi
Pemerintahan Daerah (MAPD). (SA/EJW/WID/ES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar