Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Upaya evakuasi para WNI di Yaman yang sedang
menghadapi konflik, mendapat banyak rintangan. Tidak sedikit pemeriksaan
petugas setempat yang harus dilewati oleh Tim Percepatan Evakuasi WNI
di Yaman ini untuk tiba di lokasi tujuan.
Seperti yang dialami
tim pada Senin (6/4) pukul 07.30 waktu setempat, ketika Kedubes RI di
Yaman Wajid Fauzi, Konjen RI di Jeddah Darmakitri dan Athase Pertahanan
Kolonel Roedy Roemin serta Athase Polri di Riyadh Kombes Pol Untung
Widiatmoko saat menuju Hudaydah. Sekitar pukul 09.30 waktu setempat, tim
mendapat pemeriksaan dokumen paspor saat memasuki daerah perbatasan
Yaman.
"Alhamdulillah saat itu tidak ada kendala dan selanjutnya
tim Sanaa melanjutkan perjalanan menuju Hudaedah," ujar Kasatgas Tim
Percepatan Evakuasi WNI di Yaman dari Polri Kombes Pol Krishna Murti
kepada detikcom, Selasa (7/4/2015).
Kemudian, saat memasuki
wilayah Harrad, tim kembali mendapatkan pemeriksaan selama 4 jam. Tim
yang berada di dalam bus saat itu disuruh turun dan membuka barang
masing-masing yang berada di bagasi.
Obat-obatan dari Pusdokes
Mabes Polri serta 12 buah rompi anti-peluru disita oleh petugas.
Pemeriksaan berlangsung di sebuah pos di mana banyak orang dan petugas
bersenjata.
"Di situ pemeriksaan hanya berlangsung 10 menit dan
seluruh tim tidak turun, hanya sopir dan kernet yang turun di pos,"
imbuh perwira polisi yang pernah ditugaskan di Sudan ini.
Namun
rupanya rintangan yang harus dihadapi tim tidak sampai di pos itu saja.
Petugas otoritas setempat kemudian membawa rombongan ke lantai 2 sebuah
kamar hotel di wilayah Harrad
"Di situlah perasaan sudah mulai gelisah, karena di kamar itulah
dilakukan interogasi oleh petugas dan dikelilingi warga masyarakat yang
bersenjata kurang lebih 1 jam," jelas perwira di Divisi Hubungan
Internasional Mabes Polri ini.
Rombongan tim dicecar sejumlah
pertanyaan terkait maksud dan tujuan perjalanan mereka di wilayah
tersebut. Petugas setempat juga menanyakan siapa ketua tim.
"Lalu
dijawab oleh saudara Rahmat-sebagai interpreter-Bapak Susapto. Dalam
pertanyaan yang diajukan oleh petugas antara lain maksud dan tujuan ke
Yaman secara tegas ketua tim Bapak Susapto menjawab bahwa tujuan kita ke
Yaman dalam rangka misi kemanusiaan untuk mengevakuasi dan membantu WNI
yang berada di Yaman," paparnya.
Selama kurang lebih 1 jam
rombongan tim percepatan evakuasi WNI di Yaman ini diinterogasi di hotel
tersebut. Namun untungnya, petugas setempat melepaskan kembali
rombongan sehingga tim bisa melanjutkan kembali perjalanan ke Hudaedah.
"Alhamdulillah
berkat solawat dan tasbih serta pertolongan Allah semua tim
diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan," ungkap lulusan AKPOL 91
itu.
Selama perjalanan menuju Hudaedah ini, tim harus melewati 11
titik check point. Hingga pada pukul 17.30 waktu setempat, tim tiba di
Hudaedah dan menginap di sebuah hotel, bergabung dengan tim yang sudah
berada di Hudaedah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar