Oleh : Beno Junianto, Fajar Ginanjar Mukti
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok akan melibatkan aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya dalam penertiban di kawasan kawasan Bukit Duri dan Bidaracina. Alasannya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) telah terbukti tak mampu menjamin penertiban berlangsung kondusif.
"Satpol PP itu satu nembak, semua nembak, satu maju, semua maju. Arah angin dari mana, dia nembakin gas air mata, kemudian kena teman-temannya," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Selasa, 25 Agustus 2015.
Ahok mengatakan, aparat Satpol PP masih perlu dipimpin dan
diarahkan oleh pihak kepolisian saat melakukan operasi besar seperti
penertiban Kampung Pulo pekan lalu. Hal ini telah ia sampaikan kepada
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian yang mengunjunginya di Balai
Kota DKI tadi siang.
Ahok berharap penertiban wilayah Bukit Duri bisa
berlangsung dengan kondusif, seperti penertiban yang dilakukan DKI di
wilayah Taman Burung, Waduk Pluit, Penjaringan pada 2013 lalu. Dengan
mengikuti prosedur tetap (protap) yang dimiliki kepolisian, aparat
intel akan diturunkan terlebih dahulu ke lapangan untuk mendeteksi
kemungkinan adanya provokator yang membuat kerusuhan bisa terjadi.
"Yang pasti Bukit Duri sama Bidaracina itu harus segera kita bereskan supaya sodetan bisa sambungin Ciliwung sama BKT," kata Ahok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar