Pewarta: Zuhdiar Laeis
Semarang (ANTARA News) - Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan Indonesia harus dikelola dengan roh
bisnis agar semakin besar dan luar biasa.
"Roh bisnis itu mampu membuat perusahaan yang kecil menjadi besar,"
katanya usai dialog kebangsaan bertajuk "Menjadi Orang Indonesia Yang
Beragama dan Berbudaya" di Semarang, Kamis(27/8) malam.
Menurut dia, roh bisnis yang dimaksudkannya, antara lain
mengutamakan untuk menghasilkan produk yang baik untuk dijual,
menghormati sesama pengusaha, dan membantu kepada mereka yang lemah.
Irwan mencontohkan banyak perusahaan jamu, kacang, dan kopi yang
semula berskala kecil tumbuh berkembang menjadi perusahaan besar dengan
kapasitas produksi dan omzet yang luar biasa.
"Semua itu, ya, karena roh bisnis. Kalau Indonesia dikelola dengan
roh bisnis, pasti hasilnya akan lebih dari sekadar perusahaan jamu,
kacang, dan kopi. Namun, sangat luar biasa," tegasnya.
Pengusaha, kata dia, tak jarang menangguk kerugian pada produksi
pertamanya, namun jika sudah berhasil bisa berlipat-lipat yang
didapatkannya, sebagaimana produk-produk Sido Muncul.
"Dari 10 produk yang berhasil hanya dua, misalnya. Namun, kalau
sudah berhasil, seperti Tolak Angin yang harga jualnya Rp2.500/sachet.
Padahal, biaya produksinya Rp1.800/sachet," katanya.
Ia mengatakan kalangan pengusaha juga harus menyadari kewajibannya
untuk membantu pemerintah, yakni dengan melalui partisipasi karena
berpartisipasi itu hal yang umum, rasional, dan kodrati.
"Misalnya, saya buat iklan-iklan menonjolkan pariwisata di
Indonesia, penjelasan mengenai katarak, sampai biaya living cost pasien
BPJS. Supaya duit membuat iklan tidak sia-sia," katanya.
Dalam roh bisnis, kata dia, yang tidak boleh dilupakan adalah
kejujuran dan menjaga kepercayaan yang menjadi salah satu modal utama
karena banyak orang berantem gara-gara tidak bisa menjaga kepercayaan.
Makanya, Irwan mengatakan penerapan roh bisnis akan menjadikan
Indonesia sebagai negara yang makmur dan jika rakyatnya sudah makmur
tidak akan lagi ada permusuhan dan pertikaian.
Dialog kebangsaan itu juga menghadirkan budayawan, ulama, sekaligus
Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Thalibien Rembang KH Ahmad Mustofa
Bisri yang akrab disapa Gus Mus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar