TEMPO.CO, Makassar - Badan
Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Selatan membantah mengincar
model majalah dewasa, Amel Alvi, yang sempat terjaring razia narkoba di
tempat hiburan malam D'Liquid di Jalan A.P. Pettarani, Makassar, Sabtu,
22 Agustus. "Kami juga tak tahu kalau ada Amel Alvi yang tampil sebagai disc jokey.
Kebetulan saja ada dia saat kami gelar razia," kata Kepala Bidang
Pemberantasan BNN Provinsi Sulawesi Selatan Ajun Komisaris Besar Rosnah
Tomboh, Minggu, 23 Agustus.
Dalam razia itu, Rosnah mengatakan
semua pengunjung, karyawan, dan Amel diperiksa urinenya. Hasilnya,
didapati tiga orang yang positif menggunakan narkoba. Adapun, hasil
pemeriksaan urine terhadap Amel dinyatakan negatif. "Hasil urine Amel
negatif. Kami hanya amankan tiga orang yang positif pakai narkoba yakni
dua perempuan dan satu laki-laki. Mereka dibawa untuk proses assement dan akan menjalani rehabilitasi," ucap Rosnah.
Inspeksi mendadak BNN Sulawesi Selatan itu sempat membuat Amel
mencak-mencak. Perempuan yang namanya melejit karena kasus prostitusi
artis itu marah karena petugas membawa media. Ia pun merasa tengah
diincar BNN. Hal itu diutarakannya dalam akun Twitter-nya, @amelalvi28.
"Ia padahal kan ak gak narkobaan tetap aja d incer aduh 3 kali pas aku
lagi dj bnn dateng."
Soal pernyataan Amel itu, Rosnah kembali
menegaskan dalam melaksanakan razia narkoba, pihaknya menentukan lokasi
berdasarkan tingkat kerawanan. Di hari itu, Rosnah menerangkan pihaknya
melakukan razia pada dua tempat hiburan malam. Selain di D'Liquid,
operasi serupa dilaksanakan di Karaoke Grand Palace, Jalan Tentara
Pelajar. Di tempat itu, pihaknya mengamankan seorang pria yang positif
menggunakan narkotika.
Rosnah menerangkan pihaknya telah
memetakan lokasi-lokasi rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di
wilayah hukumnya. Beberapa tempat yang menjadi sasaran yaitu tempat
hiburan malam dan rumah kos-kosan. Khusus di D'Liquid pun bukan kali
pertama dirazia. Karena itu, statement Amel yang menyebut dirinya diincar oleh petugas BNN disebutnya keliru.
Kepala BNN Provinsi Sulawesi Selatan Brigadir Jenderal Agus Budiman
Manalu menyampaikan pendapat serupa bahwa pihaknya tidak mengincar Amel.
Sebagai seorang disc jokey, Amel semestinya memahami risiko
untuk sewaktu-sewaktu dirazia lantaran bekerja di tempat hiburan malam.
"Itu risiko sebagai DJ. Kami hanya melaksanakan tugas dan di THM itu ya
ada korelasinya dengan penggunaan narkotika dan obat," ucapnya singkat.
BNN Sulawesi Selatan gencar melakukan razia dengan sandi Operasi
Sulawesi Selatan Bersih Narkoba alias Sulsel Bersinar 2015. Operasi itu
mulai dilaksanakan terhitung Mei lalu. Hasilnya, sudah terjaring
sedikitnya 200-an pengguna narkotika yang sekarang sedang menjalani
proses rehabilitasi. BNN provinsi ini menargetkan mampu merehabilitasi
sekitar 2.600 pecandu narkoba.
TRI YARI KURNIAWAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar