TEMPO.CO, Jakarta
- Sebanyak 406 warga Kampung Pulo mengisi unit di Rusun Jatinegara
Barat, Jakarta Timur. Namun di antara mereka, ada yang mendapat unit
yang kondisinya tak begitu baik. Salah satunya Tika, 32 tahun. Unitnya
yang berada di tower B rusun ini bermasalah pada saluran airnya. "Airnya
mampet," kata dia, Minggu 23 Agustus 2015.
Akibat saluran yang mampet, air di kamar mandinya agak tergenang. "Saya sudah lapor, mudah-mudahan cepat diperbaiki," ujarnya.
Penghuni
lainnya, Ilham, 45 tahun mengeluhkan soal listrik. "Ada lampu yang
enggak menyala di unit," ujarnya. Dia yang baru pindah sempat
bergelap-gelapan di unit baru itu bersama keluarganya.
Untuk
menampung segala keluhan warga ini, pihak pengelola Rusun Jatinegara
Barat menyediakan sebuah pos pengaduan di dekat kantor pengelola. Warga
bisa melapor ketidakberesan fasilitas di unitnya. Sampai siang ini, ada
sekitar 12 keluhan dari warga. Rata-rata keluhan soal air yang mampet
atau listrik yang tak menyala. "Namanya bangunan baru, mungkin ada yang
belum normal," ujarnya.
Koordinator pengelola Rusun Jatinegara
Barat Sarkim mengatakan pihaknya akan menginventarisir semua keluhan
warga soal fasilitas unitnya. "Semua kami catat untuk ditindaklanjuti,"
kata dia.
Menurut dia, keluhan warga akan disampaikan ke pihak kontraktor rusun
yang masih dipegang oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Nanti, kontraktor
akan mengirimkan teknisi untuk memperbaiki fasilitas yang dikeluhkan
warga. "Teknisi dari Dinas Perumahan pun akan turun untuk bantu," kata
Sarkim.
Sejak 20 Agustus 2015, gelombang warga Kampung Pulo mulai
masuk ke rusun ini karena rumah-rumah mereka diratakan dengan tanah.
Mulanya, warga yang masuk berjumlah 216 penghuni dan hari ini sudah ada
406 penghuni yang masuk. Sarkim mengatakan jumlah ini diperkirakan akan
terus bertambah karena sudah ada 454 warga yang mengikuti pengundian
pengambilan kunci.
Berdasarkan pantauan Tempo pada
Minggu 23 Agustus 2015, masih terlihat warga yang masih memindahkan
barang-barangnya ke unit-unit di rusun ini. Petugas Satpol PP dan polisi
juga membantu warga memindahkan barangnya. Rusun terlihat makin ramai
dibandingkan hari pertama pembongkaran. Belasan anak-anak usia SD nampak
memenuhi lantai dasar. Ada yang berlarian, ada pula yang duduk-duduk
sambil menyantap jajanan. Beberapa ibu pun duduk-duduk di depan rusun
untuk sekedar mengobrol.
NINIS CHAIRUNNISA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar