Pewarta: Citro Atmoko
Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto
mengatakan kondisi industri perbankan di Tanah Air masih relatif baik
kendati akhir-akhir ini nilai tukar rupiah terus melemah.
"Kalau kita melihat dari sisi SSK (stabilitas sistem keuangan)
sendiri, semuanya kondisinya masih baik ya," ujar Erwin saat ditemui di
Kantor Pusat BI, Jakarta, Jumat.
Erwin menuturkan, pihaknya sudah melakukan sejumlah stress test (uji
tekanan) perbankan dan dengan nilai tukar rupiah sekarang yang
mendekati Rp14.000 per dolar AS, kondisi bank-bank relatif masih aman.
"Saya tidak bilang rupiah Rp14.000 (per dolar AS) itu kena kepada bank ya, karena kita juga sudah lakukan beberapa stress test. Kita melihat dolar itu paling dekat kaitannya dengan risiko pasar," kata Erwin.
Menurut Erwin, dari sisi risiko pasar, pihaknya melihat seberapa
jauh surat-surat berharga yang dipegang bank akan terpengaruh akan
penguatan dolar AS yang diindikasikan dengan yield dari surat-surat berharga tersebut.
"Sementara ini, untuk surat berharga yang trading itu
kondisinya masih oke dan jumlahnya juga tidak terlalu besar. Dari sisi
risiko pasar, dari sisi bank belum terlihat ada satu indikasi yang
membuat kita harus alert lagi," ujar Erwin.
Terkait sampai berapa jauh pelemahan rupiah akan terjadi, Erwin sendiri tidak bisa memberikan penjelasan secara detil.
" Ini memang agak sulit ya. Kalau kita melihat kondisi di sektor
riil, 100 korporat terbesar yang terbuka, itu memang mereka profit kan,
tapi menurun. Kita mengharapkan jangan sampai menurun terus sehingga
korporat itu kehilangan atau berkurang kemampuan membayarnya," kata
Erwin.
Berdasarkan kurs JISDOR BI pada Jumat, rupiah mencapai Rp13.895 per
dolar AS, meningkat dibandingkan hari sebelumnya Rp13.838 per dolar AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar