Blog ini merupakan kumpulan berita dari berbagai media elektronik, terutama yang berkaitan dengan langkah-langkah nyata dari seseorang/lembaga dalam rangka menegakan kebenaran, dan semoga blog ini akan berguna bagi pembaca.
BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN
Kamis, 20 Agustus 2015
Ini Pesan Mengharukan Mekanik Pesawat Trigana Air ke Anak
Oleh : Siti Ruqoyah, Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA.co.id - Suasana duka masih menyelimuti kediaman almarhum Mario Reso Guntoro, mekanik Trigana Air yang ikut tewas dalam kecelakaan pesawat di Oksibil, Papua. Meski jasad almarhum belum tiba di rumah duka, di Griya 8 Cinere Depok, namun sejumlah pelayat terus berdatangan.
Di hari ketiga pasca kejadian naas tersebut, ada pemandangan yang sempat membuat haru para pelayat dan keluarga. Keluarga kecil ini, melakukan syukuran berbarengan merayakan ulang tahun si kecil M. Attala Golden, putra sulung almarhum yang kini genap berusia 7 tahun.
Attala pun mulai kebanjiran hadiah. Dari mainan, hingga smartphone yang memang sudah menjadi keinginannya sejak dulu. Meski mendapat sejumlah kejutan, namun tak dapat dipungkiri, jika bocah malang tersebut sangat mendambakan kehadiran sosok ayah di sampingnya.
Istri almarhum, Rani Annisa (33) mengatakan, beberapa hari sebelum berangkat untuk tugas, suaminya sudah berpesan agar di hari ulang tahun Atalla, hadiah apa yang diminta harus dipenuhi.
"Sebelum Mario bertugas, dia sempat menanyakan ke saya hadiah apa yang akan dibelikan ke Atalla di hari ulang tahunnya yang ke 7. Waktu itu, saya niatnya mau membelikan dia sepeda. Sebab sepeda dia yang dulu sudah kekecilan," kata Rani pada VIVA.co.id.
Namun, Attala lebih memilih dibelikan tablet (smartphone). Ya, Attala memang senang meminjam tablet sang ayah. Waktu itu, kata Rani, Mario pun sudah berjanji dan mengiyakan kemauan Atalla.
"Jadi sebelum dia bertugas dan terbang Sabtu subuh, Mario sempat berpesan ke kami agar apa yang diamaui Atalla sebaga hadiah ultahnya yang ke 7 dituruti dan dibelikan saja," ucap ibu dua anak ini dengan mata berkaca-kaca.
Pesan almarhum
Rani pun mengaku mereka sangat kehilangan sosok Mario yang tegar, sayang keluarga dan perhatian. Walaupun begitu, Rani mengaku berupaya tabah dan tegar menghadapinya.
"Kami, atau keluarga sangat berterimakasih atas dukungan semua pihak, sehingga kami mampu menghadapi keadaan ini. Kami pun lega, jenazah korban termasuk jenazah suami saya sudah ditemukan bersama puing pesawat. Saya yakin suami saya dan para korban sudah berada dalam lindungan Allah," kata dia.
Dari sekian banyak kisah dan pengalaman manis yang diingat, ada satu ucapan Mario yang sangat membekas di hati dan pikiran Rani dan si sulung Attala.
"Papahnya sempat bilang, Attala jagain mama sama adik ya. Attala jangan nakal harus nurut sama mama," ujar wanita berhijab ini sambil menyeka air mata yang tanpa disadari sudah membasahi pipinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar