TEMPO.CO, Jakarta
-Analis pasar saham Lucky Bayu Purnomo mengatakan sentimen negatif
punya andil cukup besar memicu larinya arus modal di pasar modal. Namun
Lucky melihat sentimen itu bukan satu-satunya yang membuat pasar modal
terpuruk belakangan ini. "Fundamental emiten tertekan. Ada perusahaan
yang tidak dapat hasil optimal," ucap Lucky kepada Tempo, Ahad, 23
Agustus 2015.
Larinya arus modal atau capital outflow tidak
hanya melanda emiten kecil, tapi juga perusahaan badan usaha milik
negara. Menurut Lucky, terkikisnya fundamental sejumlah BUMN lantaran
menurunnya daya beli, baik di level domestik maupun internasional.
"Kondisi permintaan sekarang memang tertekan," kata analis dari LBP
Enterprise itu.
Lucky melihat pergerakan perusahaan terbuka di
lantai bursa tidak leluasa. Masih stagnannya tingkat suku bunga ditambah
dengan inflasi secara tidak langsung berdampak ke sektor riil. Saat
ini, lanjutnya, sektor mengalami perlambatan sebagai dampak dari kondisi
pasar tertekan.
Pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG)
telah melebihi 4,4 persen pada Senin pagi 24 Agustus 2015. Seluruh
indeks sektoral melemah pada kisaran 3-6 persen.
Semua atau
sembilan indeks sektoral Bursa Efek Indonesia bergerak di zona merah.
Pelemahan paling tajam terjadi pada indeks sektor industri dasar yang
anjlok 6,13 persen dan indeks sektor agribisnis yang merosot 5,98
persen.
Sektor industri dasar tertekan oleh pelemahan pada 27
dari 64 saham. Produsen semen PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP)
yang jatuh 6,94 persen dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang
jatuh 6,58 persen adalah beban utama.
Indeks sektor agribisnis
terseret oleh pelemahan pada 12 dari 21 saham anggota. Produsen sawit
seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Eagle High Plantations Tbk
(BWPT) dan PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) anjlok lebih dari 7
persen.
IHSG mengawali pekan ini dengan pelemahan 2,18 persen
atau 94,65 poin ke level 4.241,31. Indeks sudah jatuh 4,40 persen atau
turun 190,79 poin ke level 4.145,16 pada pukul 09.39 WIB.
IHSG
Bursa Efek Indonesia sejak dibuka pagi tadi langsung melanjutkan
pelemahan sebesar 94,64 poin seiring dengan sentimen mengenai
perekonomian global yang masih negatif.
Indeks dibuka melemah
94,64 poin atau 2,18 persen menjadi 4.241,30. Sementara kelompok 45
saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 28,31 poin (4,19 persen) menjadi
696,73.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar