Oleh :
Mohammad Arief Hidayat, Bayu Nugraha
VIVA.co.id - Kepala
Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian, membantah
isu yang menyebutkan makam ulama di Kampung Pulo bakal digusur juga. Dia
mengaku sudah bermusyawarah dengan warga dan memastikan makam yang
dianggap makam habib itu tetapi utuh.
Tito pun telah mewanti-wanti semua anak buahnya, termasuk Kepala
Polres Metro Jakarta Timur, agar tak mengganggu atau bahkan merusak
makam itu.
“Kita sudah sampaikan, makam itu tidak akan diganggu. Akan utuh.
Saya sudah sampaikan ke Kapolres Jakarta Timur dan Wali Kota dan petugas
di sana agar mewaspadai itu. Sampai hari ini makam itu utuh. Jadi kalau
ada info makam digusur, itu tidak benar," kata Tito di Markas Polda
Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 21 Agustus 2015.
Tito juga menyanggupi permintaan warga agar sebuah musala di sana
tidak dibongkar. Dia bahkan telah memerintahkan aparatnya untuk
merapikan musala itu. “Saya mendapatkan kepastian bahwa Wali Kota akan
merapihkan musala pada saat sesudah penertiban," katanya.
Permintaan lain warga adalah perhatian Pemerintah Provinsi
(Pemprov) bagi mereka yang tak memiliki izin atau dokumen bangunan di
sana. Mereka berharap mendapatkan prioritas untuk pindah ke Rumah Susun
(Rusunawa) yang telah disediakan Pemprov.
"Rusun cukup banyak, hampir 1.100 di sana, sedangkan KK (kepala
keluarga) yang ada 942. Artinya mencukupi. Rusun itu cukup layak huni
dibandingkan di Kampung Pulo itu, yang tidak layak dan tidak sehat. Ini
mungkin belum terbiasa pindah ke sana," katanya.
Masalahnya, kata Tito, adalah administrasi pengaturannya. Ada warga
yang sudah puluhan tahun bermukim di Kampung Pulo tapi tak punya izin
alias ilegal. Mereka juga perlu diperhatikan dan difasilitasi.
Sejauh ini memang belum ada solusi perihal itu dari Pemerintah Kota
Jakarta Timur. Tapi Tito telah menyampaikan aspirasi warga kepada Wali
Kota agar mereka diperhatikan. Lagi pula, mereka warga negara yang wajib
dilindungi oleh negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar