BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 02 Desember 2011

MUI: Jangan Mudah Percaya Isu Pocong & Kuntilanak

Nurvita Indarini - detikNews

Jakarta - Isu penampakan pocong dan kuntilanak yang nangkring di atas pohon kawasan Roxy, Jakarta Pusat, menggegerkan warga. Bahkan jalanan sampai macet gara-gara banyak warga penasaran ingin melihat makhluk tersebut. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau warga agar tidak buru-buru percaya isu semacam itu.

"Kami mengimbau jangan mudah dengan percaya dengan isu pocong dan kuntilanak. Dalam agama kita tidak dikenal adanya pocong dan kuntilanak. Kalau black magic ada, jin juga ada karena merupakan salah satu makhluk gaib tapi tidak bisa dilihat secara terbuka," kata Ketua MUI, Amidhan, dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (2/12/2011).

Aktivitas warga yang ingin melihat pocong itu alhasil memacetkan jalan di sekitar Roxy beberapa hari terakhir ini menjelang maghrib. Hal ini disayangkan oleh Amidhan, sebab membuat pengendara jalan lainnya merasa kurang nyaman.

"Pocong dan kuntilanak itu saya kira sifatnya halusinasi, tidak mungkin dilihat di depan umum. Karena halusinasi, maka hanya 1-2 orang yang melihat, tidak bisa dilihat terbuka," tutur Amidhan.

Kisah ini, lanjut dia, sama seperti cerita orang yang takut ke kuburan tertentu saat malam. Padahal di siang hari banyak orang yang bermain ke kuburan. Juga kisah rumah hantu di Pondok Indah beberapa waktu lalu, banyak orang yang memperlambat laju kendaraannya saat melintas di depan rumah itu.

"Mungkin itu ada tujuan tertentu agar harga rumahnya jatuh. Nah, bukannya berburuk sangka, di Roxy ini bisa jadi dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk meraih untung," sambung Amidhan.

Kerumunan orang di malam hari itu, lanjutnya, bisa menimbulkan kejahatan yang lain. Karena perhatian teralihkan pada obyek tertentu, maka orang-orang tidak sadar jika telah menjadi korban kejahatan.

"Mungkin dompetnya jadi hilang saat berdesak-desakan. Ini yang harus diantisipasi. Saya harap polisi bisa mengatasi masalah itu," harap Amidhan.

Tidak ada komentar: