BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 08 Oktober 2015

Kemarin Hujan, Bagaimana ke Depan? Ini Prediksi BMKG

JAKARTA - Sejumlah daerah yang dikepung kabut asap akibat pembakaran hutan dan lahan, kemarin diguyur hujan.
Kepala Sub-Bidang Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Harry Tirto Djatmiko mengatakan, hujan permulaan ini sifatnya masih hujan ringan. Selain itu lokasi hujannya juga masih berupa spot-spot alias belum luas. Hujan berangsur rutin dan lebat November nanti.
"Semoga menjadi pertanda baik untuk mengurangi asapnya," kata dia di Jakarta kemarin.
Harry menuturkan hujan dengan intensitas rendah kemarin terjadi di sebagian kecil provinsi Riau dan Sumatera selatan. Hujan ringan juga sudah mulai di Provinsi Kalimanyan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
Merujuk pada peta curah hujan bulal dari BMKG, curah hujan Oktober di daerah-daerah kabut asap masih rendah. Kondisi ini terlihat dari warna peta coklat, coklat gelap, dan hitam. Selain di wilayah kabut asap, bulan ini curah hujan sangat rendah juga terjadi hampir di seluruh pulau Jawa, khususnya Jawa Timur.
Namun pada November nanti, Harry mengatakan peta curah hujan bulanan sudah mengalami perubahan drastis. Daerah-daerah kabut asap, yang di Oktober ini curah hujannya rendah, bakal diguyur hujan sedang hingga lebat. Wikayah seperti Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Menurut Harry peta curah hujan bulanan sifatnya adalah perkiraan untuk masa satu bulan penuh. Perkiraan hujan lebih detail, diturunkan lagi oleh BMKG melalui perkiraan cuaca harian.
Perkiraan cuaca harian ini juga dipecah-pecah lagi berdasarkan wilayah yang lebih sempit. "Contohnya hujan hari ini (kemarin, red) terjadi di Bangkinang (ibukota kabupaten Kampar, Riau)," jelas dia.
Selain di Bangkinang, BMKG juga melaporkan perkiraan cuaca harian hujan ringan di provinsi Riau juga menguyur wilayah Pekanbaru dan Pasir Pengaraian. Kemudian di Provinsi Sumatera Selatan, hujan mengguyur wilayah Musirawas. Sementara itu di Kalimantan Barat hujan ringan juga turun di Sambas, Mempawah, Ketapang, dan Sintang.
Sementara itu Profesor riset ekologi hutan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Tukirin Partomihardjo berharap kepungan asap di sejumlah provinsi di Sumatera dan Kalimantan segera berakhir. "Setelah itu kita semua, khususnya yang berkepentingan dengan hutab jangan mengulangi kesalahan yang sama," kata dia.
Menurut Tukirin, kabut asap yang dipicu kebakaran hutan ini murni dipicu ulah manusia. Yakni ulah membakar hutan untuk membuka lahan. "Awalnya yang dibakar memang sidikit, tapi merembet meluas," ujar peneliti letusan gunung Krakatau itu.
Api cepat meluas karena hutan yang terbakar tinggal memiliki kayu-kayu serta semak belukar yang banyak. Bagi dia masyarakat perlu terus diedukasi. Sedangkan bagi yang terbukti bersalah harus dihukum sesuai peraturan untuk efek jera. (wan/sam/jpnn)

Tidak ada komentar: