Denpasar (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid menilai dengan ditetapkannya Angelina Sondakh (Angie) menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), maka hal ini telah membuktikan tidak ada yang kebal hukum di Indonesia.
"Tidak ada yang kebal di negara kita, meskipun partainya merupakan partai penguasa dan pemenang pemilu," kata Nusron Wahid, usai melantik Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Bali di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, apa yang menimpa Angelina Sondakh sekaligus menjadi peringatan bagi politisi muda dalam meniti karier di dunia politik.
Seperti yang diketahui, Angelina Sondakh yang merupakan salah satu kader Partai Demokrat ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada Jumat (3/2) atas kasus dugaan suap wisma atlet Sea Games.
"Sudahlah generasi muda nggak usah main gitu-gitu lagi, kini saatnya menata bangsa Indonesia. Bangsa kita butuh ketegasan dan keseriusan," ucap Nusron yang juga anggota DPR dari Fraksi Golkar itu.
Ia menambahkan, trennya Indonesia sangat membutuhan pemimpin yang jujur, yang baik, dan yang kuat.
Terhadap langkah berani KPK menetapkan Angelina Sondakh menjadi tersangka, Nusron mengajak segenap pihak agar menghargai keputusan hukum itu.
"Kalau kita nggak setuju dengan tindakan KPK, itu orang nggak waras. Apa yang dilakukan KPK itu benar dan saya sangat mendukung," katanya.
Tetapi yang tidak kalah penting saat ini, lanjut dia, jangan sampai keluarga Angelina Sondakh ikut dihukum.
"Keluarganya tidak bersalah, silakan proses hukum jalan. Keluarganya jangan dihakimi oleh masyarakat dan media," ujarnya.
Nusron mengatakan, dengan turut menghakimi keluarga "Angie" itu akan berpengaruh terhadap sisi psikologis anak-anak Angelina Sondakh yang sejatinya tidak tahu-menahu akan kasus itu.
"KPK telah bekerja secara profesional. Langkah itu telah memberi pendidikan yang berharga agar jangan sampai politisi muda lainnya kena pengaruh seperti yang didugakan pada Angelina Sondakh," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar