BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 13 Februari 2012

KPK Diminta Tangkap Sinyal Presiden SBY

INILAH.COM, Jakarta - Pernyataan SBY mempersilakan KPK mengusut kasus korupsi pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 dan Hambalang merupakan signal positif yang harus ditindaklanjuti KPK.

Hal tersdebut diungkapkan, pengamat politik dan intelijen Universitas Indonesia, Wawan H Purwanto. Menurut Wawan, KPK harus membaca sinyal positif yang disampaikan Presiden SBY, terkait penanganan kasus dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah petinggi Partai Demokrat.

"Pernyataan Presiden SBY untuk mengusut secara tuntas kasus dugaan korupsi proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 dan Hambalang perlu diapresiasi semua pihak. Hal ini, sekaligus menunjukkan bahwa KPK memiliki tugas khusus dalam menangani kasus wisma atlet SEA Games 2011 dan Hambalang," kata Wawan di Jakarta, Minggu (12/2/2012).

Menurutnya, jika ada keinginan dari KPK untuk membongkar kasus-kasus korupsi di internal Partai Demokrat, maka ini adalah sebuah terobosan yang baik bagi penegakan hukum di Indonesia, khususnya terkait pemberantasan korupsi.

"Kita harus menyadari, dengan disebut-sebutnya sejumlah nama petinggi Partai Demokrat dan Presiden SBY sudah mengeluarkan pernyataan resminya terkait hal itu, menunjukkan bahwa KPK memiliki tugas khusus untuk mengungkap kasus itu," ujarnya.

Dirinya berharap, tugas penyelesaian khusus ini dapat dijalankan oleh para pemimpin KPK yang baru ini yang memiliki kewenangan untuk mengungkap kasus-kasus korupsi, termasuk dalam kasus tersebut secara khusus sesuai bukti dan fakta yang ada.

"Ini membuktikan bahwa KPK sendiri sudah mengarah ke partai penguasa sekalipun. Adapun niatan KPK untuk mengungkap lebih jauh keterlibatan petinggi partai itu, namun hal itu semua terpulang pada keterangan-keterangan saksi maupun tersangka serta bukti-bukti yang disampaikan di persidangan," pungkasnya.[dit]

Tidak ada komentar: