Jpnn
JAKARTA - Hari Buruh menjadi
momentum bagi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan untuk
mengkritisi perusahaan BUMN yang masih menggunakan jasa tenaga kerja
outsourcing. Menurutnya, penggunaan tenaga outsourcing justru tidak
produktif bagi BUMN.
Alasan Dahlan, karena outsourcing justru membuat karyawan tetap BUMN
menjadi malas bekerja lantara sebagian tugas-tugas utamanya justru
dikerjakan oleh tenaga kerja outsourcing. "Ini keterlaluan," ujarnya
Selasa (1/5).
Padahal, kata Dahlan, seharusnya BUMN yang sudah memiliki sumber daya
pegawai dalam jumlah besar, harus bisa mengoptimalkan sumber daya yang
dimilikinya dalam operasional perusahaan. "Apalagi, biasanya pekerjaan
karyawan outsourcing atau karyawan kontrak ini lebih berat dibandingkan
karyawan tetapnya," katanya.
Dahlan menyebut, perbedaan beban tugas maupun perbedaan penghasilan
antara karyawan outsourcong dengan karyawan tetap juga berpotensi memicu
isu ketidakadilan. Sebab, karyawan outsourcing yang beban kerjanya
lebih berat, seringkali justru gajinya lebih kecil.
Karena itu Dahlan menghimbau kepada manajemen BUMN untuk memperbaiki
pola rekrutmen tenaga kerja. Menurut dia, BUMN memang masih bisa
menggunakan jasa tenaga kerja outsorcing jika memang terpaksa. "Tapi,
tugas utama harus tetap dikerjakan karyawan tetap, tidak boleh
diserahkan pada karwyawan kontrak," jelasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar