Moksa Hutasoit - detikNews
Jakarta - Andi Mallarangeng memenuhi panggilan
pemeriksaan penyidik KPK sambil membawa setumpuk data-data soal proyek
Hambalang. Data itu dibawa sebagai ujud komitmen mantan menpora tersebut
untuk kooperatif dan menjadi super justice collabolator.
"Ini jadi bahan-bahan bagaimana Hambalang, ini sudah super justice collaborator," kata adik Andi, Rizal Mallarangeng, di Kantor KPK, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Jumat (11/1/2013).
Menurut
Rizal, istilah justice collabolator hanya jika seorang tersangka
mengakui kesalahannya. Namun bagi Rizal, Andi pun tidak tahu apa
kesalahan yang dia lakukan.
"Ini kesalahannya apa saya juga nggak tahu," kata Rizal.
Menurut
Rizal, data itu berisi bagaimana proses hambalang terjadi. Mulai dari
dari proses awal, adanya pencairan yang aneh hingga dugaan korupsi.
Rizal
juga mempertanyakan kenapa KPK tidak meminta audit forensik terhadap
sejumlah pihak. "Kenapa orang-orang ini tidak juga di forensik, seperti
Machfud Suroso, Teuku Bagus, Adam Mukhayat, segala macam, Prof Mahyudin,
Anas Urbaningrum," papar Rizal.
"Sampao sekarang saksi terus,
tapi yang tidak ada hubungannya, seperti Gilang Mallarangeng dengan
account Rp 16 juta, ini sepertinya KPK mencari-cari kesalahan yang
lain," lanjutnya lagi.
Apa di data itu ada nama Anas? "Ya Anda lihat sendirilah datanya," jawab Rizal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar