BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 09 Januari 2013

Pertama Kali, Wanita Muslim Dipilih Jadi Ketua Parlemen Singapura

Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Singapura - Untuk pertama kalinya, Singapura akan memiliki ketua parlemen wanita. Halimah Yacob akan menduduki kursi ketua parlemen Singapura menggantikan Michael Palmer yang mengundurkan diri karena skandal seks.

Halimah kini menjabat sebagai salah satu menteri negara pada Kementerian Pembangunan Masyarakat, Pemuda dan Olahraga. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah menunjuk wanita muslim itu sebagai pengganti Michael Palmer.

Dengan demikian, seperti dilansir AFP, Selasa (8/1/2013), Halimah yang berjilbab ini akan mencatat sejarah sebagai ketua parlemen wanita pertama di Singapura. Namun tentunya, Halimah harus terlebih dahulu mengundurkan diri dari kabinet sebelum menerima posisi yang baru ini.

Menurut PM Lee, Halimah yang berusia 58 tahun ini memiliki pengalaman yang mumpuni dalam pergerakan buruh, kerja sosial dan pendidikan pra-sekolah. Halimah diyakini akan mampu menjalani tugas barunya dengan baik.

"Di kabinet, Halimah selalu berbicara dengan praktis dan suara yang bersemangat dan selalu membantu kami menyusun kebijakan yang efektif dan menyentuh rasa kemanusiaan," tutur PM Lee dalam pernyataannya saat mengumumkan penunjukan Halimah.

Saat ini, parlemen Singapura yang memiliki total 87 kursi didominasi oleh anggota dari partai People's Action Party (PAP). PAP memang dikenal mendominasi di Singapura sejak tahun 1959 silam. Tercatat, hanya ada 6 anggota oposisi dalam parlemen Singapura.

Perlu diketahui bahwa ketua parlemen Singapura sebelumnya, Michael Palmer (44), mengundurkan diri dari jabatannya karena skandal seks yang menghebohkan publik. Palmer yang telah beristri ini mengakui berselingkuh dengan seorang staf lembaga hukum setempat. Palmer mengakui dirinya terlibat 'hubungan tidak pantas' dengan seorang staf lembaga People's Association (PA). Palmer juga mengundurkan diri dari partainya, People's Act Party (PAP).

Tidak ada komentar: