INILAH.COM,
Jakarta – Polri mengaku tidak terpengaruh apapun dengan munculnya
analisis dan kronologi kasus penyerangan LP Cebongan, Sleman di media
sosial Facebook. Polri juga merasa tersudutkan karena kronologi yang
menyudutkan Polri itu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, jejaring sosial merupakan sarana yang paling baik untuk membangun opini. Opini memang ada yang berdasarkan data dan fakta, namun lebih banyak opini yang hanya sekadar pendapat pribadi.
"Siapa saja bisa punya Facebook, dan siapa saja bisa membangun opini tanpa data dan fakta yang akurat. Itulah konsekuensi dari globalisasi, itu tak akan mempengaruhi (penyidikan)," aku Boy Rafli saat ditemui di Mabes Polri, Senin (1/4/2013).
Boy menegaskan pihaknya tetap akan terus melakukan proses investigasi dalam mengungkap kasus penyerangan Lapas Cebongan, dengan berkoordinasi dengan TNI maupun Komnas HAM.
Sebelumnya, beredar melalui Facebook sebuah paparan mengenai kronologi dan analisis kasus Cebongan yang ditulis oleh seseorang yang menggunakan nama Idjon Djanbi. Di dalamnya disebutkan bahwa anggota Kopassus tidak ada yang terlibat dalam kasus itu. Sebaliknya, penyerangan itu merupakan buntut persaingan bisnis narkoba dan tubuh Polri sendiri. [tjs]
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, jejaring sosial merupakan sarana yang paling baik untuk membangun opini. Opini memang ada yang berdasarkan data dan fakta, namun lebih banyak opini yang hanya sekadar pendapat pribadi.
"Siapa saja bisa punya Facebook, dan siapa saja bisa membangun opini tanpa data dan fakta yang akurat. Itulah konsekuensi dari globalisasi, itu tak akan mempengaruhi (penyidikan)," aku Boy Rafli saat ditemui di Mabes Polri, Senin (1/4/2013).
Boy menegaskan pihaknya tetap akan terus melakukan proses investigasi dalam mengungkap kasus penyerangan Lapas Cebongan, dengan berkoordinasi dengan TNI maupun Komnas HAM.
Sebelumnya, beredar melalui Facebook sebuah paparan mengenai kronologi dan analisis kasus Cebongan yang ditulis oleh seseorang yang menggunakan nama Idjon Djanbi. Di dalamnya disebutkan bahwa anggota Kopassus tidak ada yang terlibat dalam kasus itu. Sebaliknya, penyerangan itu merupakan buntut persaingan bisnis narkoba dan tubuh Polri sendiri. [tjs]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar