Jpnn
BENGKULU - Proses
pembayaran bantuan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtara (PSKS)
sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kantor Pos
se Provinsi Bengkulu masih berlangsung hingga kemarin (28/11).
Namun dari tototal sebanyak 120.529
rumah tangga sasaran (RTS) penerima, hanya sebanyak 57.388 ribu RTS atau
warga penerima mencairkan. Sedangkan 63.141 RTS belum mencairkan dan
terancam dicoret.
"Kalau hingga 2 Desember (Selasa, red)
mereka tidak mengambil maka uangnya sebesar Rp 25.259.000.000 itu akan
dikembalikan ke kas negara. Mereka yang terlambat belum tentu bisa
mencairkan lagi di tahun ini (2014, red)," kata Kepala Kantor Pos Cabang
Bengkulu Sudirdjo melalui Manager Keuangan dan Jasa Agung Adrian
Saputra kepada Rakyat Bengkulu (Grup JPNN) kemarin (28/11).
Menurut Agung, dari 10 Kabupaten/kota di
Bengkulu yang masih banyak belum mencairkan adalah dari Kabupaten
Bengkulu Utara sebanyak 15.077 RTS lagi. Kemudian Seluma masih tersisa
10.704 RTS dan Mukomuko sebanyak 6.511 RTS lagi. Lalu untuk Kota
Bengkulu sebanyak 1.475 RTS dan Benteng 1.926 RTS serta di Kepahiang
sebanyak 3.681 RTS.
Sedangkan di Kabupaten lebong sebanyak
2.537 RTS lagi dan Rejang Lebong 8. 823 RTS serta BS sebanyak 6.177
RTS. Dari total 120.529 RTS itu baru 47, 61 persen teralisasikan dengan
total dana sebesar Rp 22,952 miliar.
"Mereka yang belum mengambil itu
mayoritas karena Kartu Perlindungan Sosial (KPS) sebagai syarat
pencairan hilang. Selain itu ada juga yang sudah meninggal dan pindah
domisili. Untuk itu mereka hanya akan diberikan waktu tiga hari lagi.
jika tidak mengambil, maka peluang untuk mendapatkan tahun depan 2015,
red) sulit," terang Agung ditemui di ruangannya.
Selain itu Lanjut Agung, sejak pencairan
dilakukan, belum ada satupun warga yang mampu tetapi masih menerima
untuk mengembalikan bantuan tersebut. Kemudian untuk tahun 2015 nanti,
proses pencairan akan langsung dalam bentuk tabungan sesuai rekening
masing-masing yang sudah ada. Sehingga warga tidak perlu lagi antrian
panjang untuk mencairkannya.
"Kami akan membayarkan bagi yang belum
mengmbil jika memang ada petunjuk dari pusat. Sebab mulai 3 Desember
semua laporan pencairan atau pembayaran seluruhnya disampaikan ke
pusat," terangnya.
Sedangkan untuk jadwal pencairan Program
Keluarga Harapan (PKH) sambung Agung, akan dimulai pada 8 Desember
mendatang. Pencairan serentak di 40 unit kantor pos di 10 Kabupaten/kota
di Bengkulu.
Total penerima PKH itu sebanyak untuk
tahap IV gelombang I sebanyak 21.735 warga di 9 Kabupaten/kota selain
BS. Sedangkan untuk gelombang ke III hanya 6694 warga miskin di 8
Kabupaten kecuali Kota Bengkulu dan Benteng.
Rincian penerima di setiap
Kabupaten/kota untuk golongan I itu yakni Benteng sebanyak 224 warga,
Bengkulu Utara 3.946 warga, Kaur 1702 warga dan Kota Bengkulu 5.171
warga. Selain itu Mukomuko 2191 warga dan Seluma 2.358 warga. Khusus
wilayah Kepahiang 1971 warga, Lebong 541 warga dan Rejang Lebong 3.631
warga. Total dana untuk 9 Kabupaten/kota itu sebanyak Rp 7,5 miliar.
Sedangkan untuk gelombang ke III itu
hanya delapan Kabupaten yakni Bengkulu Selatan sebanyak 3139 warga, BU
sebanyak 508 warga, Kaur 701 warga, Mukomuko 642 warga dan Seluma 1074
warga. Selain itu Kepahiang 126 warga dan Lebong 436 warga serta Rejang
Lebong 68 warga. Untuk total anggaran disiapkan Rp 274,7 juta.
"Sistem hitungannya untuk penerima yang
memiliki tanggungan anak bayi Rp 250 ribu, anak sekolah dasar Rp 125
ribu dan anak SMP Rp 250 ribu. Jadi per RTS itu akan menerima besaran
sesuai jumlah tanggungan," tandas Agung.(che)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar