Pewarta: Joko Widodo
Solo (ANTARA Newsntara) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi memberikan sinyal positif terhadap
nasib ratusan tenaga honorer katagori II (K2) di Pemerintah Kota
Surakarta yang belum diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
"Mereka itu akan mendapat prioritas untuk diangkat menjadi CPNS,"
kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo setelah bertemu Menpan dan RB
Yuddy Chrisnandi di Jakarta belum lama ini kepada wartawan di Solo,
Kamis.
FX Hadi Rudyatmo yang akrab dipanggil Rudy mengatakan, dirinya
dalam pertemuan dengan Menpan dan RB tersebut juga meminta agar
pengangkatan tenaga honorer K2 tanpa perlu dilakukan tes seleksi.
"Tenaga honorer K2 sudah bekerja puluhan tahun. Pengabdiannya sudah
sangat tinggi, jadi tidak perlu diragukan lagi untuk tidak diangkat,"
katanya.
Ia mengatakan, Menpan dan RB memberi respon positif dengan nasib
pada tenaga honorer K2 untuk diangkat menjadi CPNS. Namun tentunya,
masih menunggu keputusan resmi dari Pemerintah Pusat terkait nasib
tenaga honorer K2 tersebut.
Dikatakan, apakah nantinya tenaga honorer K2 ini akan diangkat
serentak atau secara bertahap, masih menunggu keputusan resminya. "Kami
sudah minta tenaga honorer K2 untuk diselesaikan kalau memang Pusat
melakukan moratorium PNS. Dan ada respon dari Menpan dan RB siap
menyelesaikan nasib tenaga honorer K2," katanya.
Ditanya mengenai pengangkatan tenaga honorer K2 akan berimbas pada
meningkatnya anggaran untuk belanja pegawai, Rudy mengaku tidak akan
membebani APBD.
Hal ini mengingat anggaran belanja pegawai berasal dari dana
alokasi umum (DAU) yang dikucurkan Pemerintah Pusat. Pemkot justru akan
mengalami kekurangan jumlah pegawai jika moratorium diberlakukan selama
lima tahun ke depan.
Setiap tahunnya, rata-rata jumlah PNS yang pensiun mencapai 400
orang. Artinya jika dikalkulasikan selama lima tahun, maka Pemkot akan
minus pegawai hingga 2.000 orang. Karena itu, Rudy meminta Pusat
memprioritaskan tenaga honorer K2 untuk diangkat jadi CPNS.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Solo, Hari Prihatno
menyebutkan berdasarkan data masih ada 509 tenaga honorer K2 dari total
824 pegawai yang belum jelas status kepegawaiannya. Mereka tersebar di
seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Kota Solo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar