Pewarta: Kornelis Kaha
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Sutarman,
di Jakarta, Jumat, membantah kematian seorang warga saat terjadi
demonstrasi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di sana, karena
terlindas kendaraan meriam air (water cannon).
"Bukan tertabrak tetapi dia jatuh," katanya, saat ditemui usai
melaksanakan ibadah Shalat Jumat di Mesjid Markas Besar Kepolisian
Indonesia, di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, korban yang meninggal itu dikarenakan terinjak-injak
warga yang diusir polisi. Demonstrasi saat itu berujung pada kerusuhan
massal.
"Itu masih 200 meter dari itu. Jadi mungkin itu terkena lemparan batu lalu jatuh dan terinjak-injak," ujarnya.
Kepolisian Indonesia, menurut Sutarman, masih melakukan serangkaian
penyelidikan tentang itu. Pria yang diketahui bernama Muhammad Arif (20)
itu, ditemukan meninggal dengan luka di kepalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar