MERDEKA.COM. Harga minyak
dunia terus mengalami penurunan lantaran negara-negara yang tergabung
dalam OPEC enggan memangkas produksinya saat pasar kelebihan pasokan
minyak. Bahkan, harga minyak dunia mencapai titik terendah sejak tahun
2009 sebesar USD 66,15 per barel.
Dengan harga minyak yang anjlok tersebut, berapa besaran harga keekonomian premium atau RON 88 di pasaran?
Ketua
Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Kardaya Warnika mengatakan
harga keekononomian BBM subsidi jenis premium atau RON 88 saat ini
berada pada kisaran Rp 7.000 per liter. Dengan begitu, saat ini
pemerintah mendapatkan keuntungan apabila harga jual BBM subsidi jenis
Premium mencapai Rp 8.500 per liter.
"Kalau biaya atau harga
premium di pasar internasional itu sekitar Rp 7.000. Kalau pengadaan
biasanya sekitar 80 persen dari biaya produksi. Pemerintah untung dong,
sekarang kan harga premium itu dijual Rp 8.500 per liter," ujar Kardaya
kepada merdeka.com di Jakarta, Sabtu (29/11).
Menurut
Kardaya, saat ini sangat susah untuk menghitung harga keekonomian BBM
jenis premium di pasaran. Lantaran, Premium atau RON 88 tidak tersedia
di negara-negara lain.
"Jadi begini, kalau menghitung harga
premium agak susah karena itu jenis RON 88. Sangat rendah, kualitasnya
jelek karena di negara-negara luar itu tidak ada barang jenis premium
atau RON 88," pungkas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar