TEMPO.CO, Jakarta
- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edy Purdjianto
membantah tuduhan yang menyebutkan bahwa dirinya melarang Musyawarah
Nasional Golkar IX di Nusa Dua, Bali. (Ical Vs Presidium Golkar: Siapa Bakal Menang?)
"Kata-kata
dilarang di mana? Saya tidak mengatakan boleh atau tidak. Saya tidak
melarang," katanya di sela perayaan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang
Tahun ke-69 Persatuan Guru Republik Indonesia di Istora Bung Karno,
Jakarta, Kamis, 27 November 2014. (Agung Laksono: Aburizal-Akbar Duet Maut)
Ia
mengatakan pemerintah terus mengevaluasi bersama kepolisian dan Badan
Intelijen Negara tentang kemungkinan terjadinya kerusuhan. Mereka akan
mempertimbangkan penyelenggaraan munas. (Agung Laksono Heran DPD Provinsi Dukung Munas 2014)
"Sebab,
saya khawatir melihat eskalasinya yang seperti ini. Senin kemarin sudah
ramai, Selasa pukul-pukulan, kan, meningkat terus. Apalagi peserta di
Bali nanti ribuan orang," ujarnya. (GP Ansor Minta Nusron Wahid Jauhi Ricuh Golkar)
Maka
dari itu, Tedjo meminta jaminan keamanan dari Golkar. "Saya tidak mau
hanya karena acara Golkar jadi rusak semua," katanya. (Munas Golkar Kubu Aburizal, 17 Hotel Dipesan)
Hingga
hari ini, Tedjo belum mendapatkan laporan mengenai penyelenggaraan
munas itu. "Saya belum dapat laporan penyelenggaraan dari internal
mereka," ujarnya.
PAMELA SARNIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar