Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Pekanbaru - Pada masa kampanye, anggota DPRD Pekanbaru
Fikri Hamdani Wahyudi (27) memberikan kartu sehat dan kartu pintar
kepada konstituen. Katanya, kartu itu bisa dipakai berobat di klinik dan
mendapat beasiswa. Warga murka karena merasa kartu tersebut tidak
seperti yang dijanjikan.
Puluhan warga yang sebagian besar kaum
ibu, mendatangi Kantor DPW Nasdem di Jl Gajah Mada, Pekanbaru, Jumat
(28/11/2014). Mereka marah dan mencari Fikri Hamdani Wahyudi.
"Kami
ini adalah mantan tim sukses caleg pak Fikri. Dia dulu memberikan kartu
sehat dan kartu pintar. Kartu sehat kalau berobat di kliniknya gratis.
Kartu pintar untuk anak-anak kami yang berprestasi dikasih beasiswa,"
kata Deli Pakpahan (36) di Kantor Nasdem Riau kepada wartawan.
Deli
menjelaskan, bahwa saat musim caleg lalu, Fikri yang maju sebagai calon
DPRD Pekanbaru dari Nasdem, menyebar 1.000 kartu sehat dan 1.000 kartu
pintar. Kartu sehat diklaim bisa digunakan berobat gratis di klinik
milik Fikri dan berlaku di rumah sakit.
"Kami datangi kliniknya,
ternyata sampai sekarang belum dibangun. Dicoba ke rumah sakit, pihak
rumah sakit bilang tidak berlaku," kata Deli.
"Kartu pintar yang
akan diberikan kepada anak-anak sekolah di wilayah pemilihannya,
ternyata tidak pernah diberikan. Jadi ini kan penipuan yang
menyengsarakan kami yang tim suksesnya ini. Warga marah sama kami, dan
kami sendiri ternyata tertipu juga," kata Deli.
Deli menjelaskan,
bahwa Fikri adalah Caleg dari Kecamatan Marpoya Damai dan Kecamatan
Bukit Raya. Warga memilih dia karena menjanjikan dua kartu tadi. Dalam
kartu sehat dan pintar itu terpampang lambang partai Nasdem dan foto
Fikri.
"Begitu terpilih, nomor HP-nya ganti. Kami tidak bisa lagi berkomunikasi. Warga sudah banyak tertipu," cetus Deli.
Kedatangan
warga diterima Sekretaris DPW Nasdem Riau, Pandapotan Sitindaon.
Pandapotan menyatakan pihaknya akan segera mengklarfikasi kepada Fikri.
"Ini
perlu kami jelaskan, bahwa kartu sehat dan kartu pintar itu, tidak
dikeluarkan oleh partai. Mungkin kartu itu atas inisiatif dia sendiri
(Fikri)," kata Pandapotan.
"Yang pasti partai NasDem tidak pernah
mengeluarkan kartu tersebut. Dan kita minta Fikri untuk
mempertanggungjawabkan janjinya kepada warga ini. Soal sanksi internal
partai, kami belum bisa jelaskan," paparnya.
Fikri yang dihubungi terpisah, mengatakan, kartu sehat dan kartu pintar tersebut benar diberikan pada konstituennya.
"Kartu
sehat dan pintar, itu inisiatif saya, bukan partai. Saya sudah bangun
klinik dan baru diresmikan sebulan ini. Bagi konstituen datang ke kilik
kami yakni Pekanbaru Sehat Madani yang baru diresmikan Walikota
Pekanbaru dijamin gratis. Saya tidak pernah menjanjikan kartu sehat itu
berlaku ke rumah sakit. Hanya berlaku di klinik saya saja," kata Fikri
kepada detikcom.
Terkait kartu pintar, Fikri menyebutkan memang
belum bisa memenuhi soal beasiswa itu. Ini karena dia sendiri baru
dilantik. Apalagi, katanya, dalam anggaran APBD 2015 sudah ketuk palu
sebelum dirinya duduk.
"Untuk beasiswa itu akan saya usahakan
diplot dalam anggaran APBD tahun 2016 mendatang. Di sana nanti kita
usahakan ada dana APBD untuk beasiswa sesuai janji saya ke konstituen,"
kata Fikri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar